PADANG, METRO–Yudha (16), seorang pemuda asal Pisang, Pauh, Kota Padang yang sejak Minggu (17/5) dirawat di RSUP M Djamil Padang akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya Jumat (22/5) sore. Korban begal ini tak mampu melawan sakit akibat perutnya ditembus celurit oleh orang tak dikenal dini hari itu.
“Innalillahi Wainna ilaihi Raji’un. Yudha, korban begal di Kota Padang wafat, hingga saat ini pelaku belum tertangkap. Biaya pengobatan sebesar Rp82 juta,” kata founder Pemuda Padang Berhijrah Wina Wahyuningsih yang mendampinti Yudha dan keluarga sejak dirawat.
Sebelumnya, kata Wina, Yudha memang diduga menjadi korban begal. Namun saat ditelisik lagi, belum pasti itu begal. Karena banyak keganjalan-kejanggalan yang terjadi. “Bisa jadi ini pembunuhan, tapi masih di selidiki. Karena barang berharga Yuda tidak ada hilang sama sekali,” katanya.
Katanya, Jumat sekitar pukul 13.55 WIB timnya mendapat laporan dari pihak keluarga bahwasannya Yudha menghembuskan nafas terakhirnya. Team Pemuda Padang Berhijrah pun langsung turun ke rumah sakit untuk pengurusan pengeluaran jenazah serta biaya pengobatan.
“Total biaya pengobatan seluruhnya Rp82 juta. Keluarga sangat bingung, di samping perihnya hati anak wafat, mereka juga perih harus behutang dulu ke rumah sakit. Tim kami pun membayar sebesar Rp5juta dari total infaq dari sahabat sahabat dermawan,” katanya.
Saat ini, sebutnya, biaya rumah sakit sebesar Rp77juta lagi masih berutang dengan jaminan KTP keluarga.
Keluarga berharap pelaku segera ditangkap dan mereka dibebaskan dari utang di rumah sakit yang sangat besar. “Kami berharap pelaku cepat tertangkap,” ungkap sang ibu yang setia mendampingi Yudha selama dirawat.
Bagi pembaca yang ingin membantu meringankan sisa biaya pengobatan almarhum, bisa menyalurkan melalui Rek kemanusiaan: Bni syari’ah 3300002029 A.n Yayasan Hamasah Insani. Konfirmasi donasi ke 083182823607 via whatsapp.
Kapolsek Pauh AKP Anton Luther melalui Kanit Reskrim Iptu Made mengatakan, pihaknya langsung menerima laporan dari rekan korban bahwa telah terjadi kasus pencurian dengan kekerasan (curas) yang dialami oleh lorban bernama Yudha (16) hingga mengalami luka tusuk di bagian perutnya.
“Namun kejadian tersebut kami duga bukanlah kasus begal seperti yang dilaporkan. Dugaan Kami itu adalah sesama remaja pelaku tawuran. Karena pada hari yang sama Kami sempat membubarkan aksi tawuran di lokasi kajadian tempat korban dilaporkan kena begal. Selain itu jika memang ini begal, motor korban tidak diambil oleh para pelaku,”ujar Made.
Sementara itu disebutkan oleh Made, pihaknya telah mendatangi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengumpulkan dan meminta keterangan saksi-saksi dilapangan.
“Tadi barusan kami baru saja dari TKP, yang pasti kejadian ini akan kami usut namun tentu harus melalui proses penyelidikan dan penyidikan anggota Kita,”jelas Made. (r)