JAKARTA, METRO–Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono bicara mengenai Presiden terpilih Prabowo Subianto yang ingin merangkul semua pihak. Menurutnya, Prabowo adalah orang yang memahami filsafat Pancasila yang aspeknya tidak mengenal oposisi, melainkan penyeimbang.
“Saya orang filsafat. Saya melihat justru Prabowo ini orang yang paham tentang filsafat bangsa kita, filsafat Pancasila, dalam filsafat Pancasila, aspek politiknya itu tidak ada oposisi, adanya penyeimbang,” kata Hendropriyono di Epicentrum Kuningan, Jakarta, Jumat (17/5).
Menurutnya, oposisi hanya dikenal pada demokrasi liberal yang tidak sesuai dengan filsafat Indonesia yaitu Pancasila.
Hendro menilai, Prabowo bukan bermaksud akan anti kritik karena merangkul semua pihak. Tetaoi, kritik tetap dibolehkan asal yang membangun.
“Jadi, demokrasi kita, Pak Prabowo itu merangkul semua pihak karena demokrasi Pancasila memang tidak mengenal oposisi. Jadi, demokrasi Pancasila itu mengenal penyeimbang,” ucapnya.
“Bukan berarti tidak mengkritik, kritik boleh tapi kritik yang membangun. Bukan kritik yang maki-maki begitu, tolong jangan kalian angkat yang begitu-begitu,” ujarnya.
Hendro menuturkan, masyarakat memang harus berpikir kritis. Namun, penyampaiannya mesti bijaksana layaknya seorang filsuf atau pemikir.
“Jadi tidak asal aja meskipun kritik. Begini ya, walaupun maksudmu baik kalau caranya kamu menyampaikan jelek, tetap jelek. Kamu mau baik kasih uang ke saya, tapi kamu lempar ke muka saya duitnya. Itu kan jelek, gak bener gitu,” ucapnya.