PADANG, METRO–Masyarakat di sekitar Gunug Marapi maun yang berada di daerah aliran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi diminta untuk tetap waspada. Pasalnya, saat ini intensitas hujan di wilayah Sum bar masih tinggi, sehingga potensi banjir bandang lahar dingin susulan masih bisa saja terjadi.
Berdasarkan pantauan drone Balai Wilayah Sungai Sumatera V, terdapat penumpukan material sisa erupsi dalam jumlah besar di lereng Gunung Marapi. Ketika intensitas hujan tinggi, material itu bisa turun seketika sehingga berpotensi menyebabkan banjir bandang susulan.
“Masyarakat kita minta tetap waspada sebab potensi bencana susulan itu masih ada,” tegas Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah di Padang, Jumat (17/5).
Menyikapi hal tersebut, kata Mahyeldi, pemerintah melalui Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tengah berupaya untuk memitigasi potensi tersebut. Salah satunya dengan melakukan modifikasi cuaca.
“Kita sangat mengharapkan upaya modifikasi cuaca ini berhasil menekan potensi bencana susulan di wilayah yang berada di sekitar Gunung Marapi,” kata ujar Mahyeldi.
Sementara, Kepala UPTD PSDA Wilayah Utara Sumbar, Hendry Yuliandra menyebut hamparan material sisa erupsi tersebut berada sekitar 3 Kilometer di atas pemukiman penduduk di Jorong Pagu-Pagu, Kenagarian Pandai Sikek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanahdatar.
“Pembersihan tidak bisa dilakukan karena alat berat kita tidak bisa naik, kecuramannya tajam,” ungkap Hendry Yuliandra
Disebutkannya, jalur itu merupakan hulu dari sungai yang bermuara ke Batang Anai. Dengan itu, maka potensi banjir bandang melewati Lembah Anai bisa kembali terjadi.
“Ini muaranya juga Batang Anai, kalau material itu disiram hujan lebat, bisa memicu banjir bandang lagi,”ungkapnya.
Diketahui, untuk memitigasi potensi tersebut BMKG dan BNPB menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di wilayah langit Sumatra Barat. Tujuannya untuk menyemai awan hujan sebelum memasuki wilayah bencana.