Jika sebagian besar anggaran Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) difokuskan untuk penanggulangan virus corona (Covid-19), tentu ke depan Sumbar butuh pemulihan ekonomi secara bertahap.
Hal tersebut terungkap saat Komisi II DPRD Sumbar melakukan rapat dengar pendapat dengan sejumlah mitra kerja di lingkungan Pemerintah provinsi (Pemprov) Sumbar beberapa waktu lalu.
Ketua komisi II Arkadius Datuak Intan Bano mengatakan, pada sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Peternakan Kesehatan Hewan dan Dinas Pangan, rata-rata anggaran dialihkan sebanyak Rp 30 hingga Rp 33 miliar untuk penanganan Covid-19.
Dari anggaran yang relokasikan itu, terdapat program kegiatan membantu para peternak, pekebun serta petani. Bantuan itu sebenarnya bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi usaha yang mereka jalankan.
“Jika seluruh anggaran direlokasikan kepada penanggulangan Covid-19 dan habis, bagaimana ke depan ekonomi Sumbar setelah corona berlalu, “ tegasnya.
Dia meminta, disamping Sumbar tengah fokus terhadap penanganan dampak corona dan menyiapkan anggaran atisipasi, seperti penanggulangan jaringan sosial dan operasional PSBB, pemerintah juga harus memikirkan bagaimana ke depan memulihkan kembali ekonomi Sumbar.
”Jika anggaran perbaikan ekonomi tidak dipikirkan, kita khawatir akan menimbulkan kembali masalah baru,” katanya.
Terkait adanya program untuk membantu kelompok tani atau ternak yang dibatalkan, karena adanya relokasi anggaran pada dinas perternakan dan kesehatan hewan, menurutnya itu harus diusakankan agar tetap bisa terlaksana.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumbar, Kamil mengungkapkan, dari sisi anggaran, belanja langsung Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumbar adalah Rp 50 miliar lebih dan 33 persen adalah dana pokok pikiran dewan, yang diperuntukkan untuk bantuan pertumbuhan ekonomi pada sektor pertanian,perternakan, perkebunan dan perikanan.
“Untuk tahun ini, kita telah menyiapkan seribu ekor sapi dan lima ratus kambing untuk 99 kelompok ternak, namun alokasi anggarannya telah direlokasikan, “katanya.
Selanjutnya, pengadaan 17 ribu ayam, 10 itik dan 18 ribu ekor puyuh. Terancam tidak bisa didistribusikan ke seluruh kabupaten/kota. Untuk dinas ini, hampir 69 persen anggaran dialihkan untuk penanggulangan Covid-19.(*)