Uruguay akan menghadapi Ekuador dalam pertandingan pembukaan Copa America 2019. Turnamen ini akan diadakan di Brasil, dan yang terdaftar sebagai tuan rumah Uruguay adalah negara yang paling sukses dalam kompetisi, karena mereka telah memenangkan rekor itu lima belas kali, sementara Ekuador masih dalam mencari kemenangan benua pertama mereka.
Pertandingan terakhir mereka terjadi pada 3 tahun silam, yaitu Uruguay mampu unggul 2:1 atas Ecuador
Kedua tim layak disebutkan dari pihak manapun mencetak lebih dari dua gol dalam salah satu dari sebelas pertemuan sebelumnya antara negara-negara, karena hanya empat yang menampilkan lebih dari 2,5 gol, termasuk dua yang terbaru. Dengan kemenangan di pertemuan terakhir, Uruguay mengakhiri tiga pertandingan tanpa kemenangan. Masing-masing dari tiga pertemuan sebelumnya adalah rumah oleh tim tuan rumah. Ekuador tidak memenangkan salah satu dari dua puluh pertandingan terakhir yang berlangsung di tanah Uruguay, karena tuan rumah mencatat enam belas kemenangan dalam prosesnya.
Uruguay memenangkan semua tiga pertandingan mereka di 2019 dan tidak kebobolan satu gol pun di pertandingan itu. Tidak ada hasil imbang yang terdaftar dalam tujuh belas pertandingan terakhir tim, karena Uruguay menang sebelas dan hanya kehilangan enam dalam prosesnya. Tidak satu pun dari lima pertandingan sebelumnya mereka menyaksikan gol di kedua ujungnya, sementara masing-masing dari tiga pertandingan terakhir menampilkan lebih dari 2,5 gol.
Ekuador akan memulai kampanye Copa America mereka, masih mencari kemenangan pertama mereka di 2019, karena mereka kalah dan imbang dua kali dalam empat pertandingan yang mereka mainkan tahun ini sejauh ini. Tiga dari lima pertandingan terakhir mereka menghasilkan lebih dari 2,5 gol, sementara tiga melihat kedua negara yang terlibat memukul bagian belakang jaring.
Juara dan runner-up dari ketiga grup di Piala Amerika 2019 bakal otomatis lolos ke perempat final. Dan, Uruguay diyakini bakal dengan mudah finis di puncak klasemen Grup C. Maklum, La Celeste punya materi skuat yang lebih baik dibandingkan dengan ketiga rival di grup ini.
Setelah menghadapi Ekuador yang disebut-sebut sebagai tim terlemah di Grup C, Uruguay akan bertemu Jepang dan Cile. Tim Samurai Biru adalah salah satu tim terkuat di Asia, tapi mereka lebih banyak mengirimkan pemain muda ke turnamen ini sebagai persiapan jelang Olimpiade 2020 di Tokyo. Bahkan 16 di antaranya adalah muka baru.
Di pihak lain, Cile adalah juara dua edisi terakhir Piala Amerika (2015 dan 2016) serta punya sejumlah pemain top seperti Arturo Vidal dan Alexis Sanchez. Tapi, mereka tidak lolos ke Piala Dunia 2018. Sejak finis sebagai runner-up Piala Konfederasi 2017, catatan La Roja juga memprihatinkan, hanya enam kali menang dalam 17 laga terakhir.
Sebaliknya, Uruguay tampil impresif di Piala Dunia 2018 sebelum akhirnya kalah 0-2 di perempat final dari Prancis yang akhirnya jadi juara. Mereka juga punya materi dengan kualitas istimewa. Khususnya di lini belakang yang dengan duet bek Diego Godin dan Jose Gimenez serta lini depan yang diisi Luis Suarez dan Edinson Cavani yang termasuk duet striker terbaik di dunia.
Duet Suarez-Cavani telah menyumbangkan total 102 gol buat timnas Uruguay. Dengan koleksi 56 gol, catatan El Pistolero di antara para pemain di Piala Amerika 2019 hanya kalah dari bintang Argentina, Lionel Messi (67). Torehan El Matador tidak kalah impresif dengan melesakkan 46 gol.
Partisipasi Suarez di turnamen ini sempat diragukan setelah dia menjalani operasi lutut pada 9 Mei lalu. Tapi, pemain FC Barcelona ini akhirnya dinyatakan telah pulih dan siap beraksi bersama timnas Uruguay. Suarez memainkan peran penting saat Uruguay terakhir kali memenangi Piala Amerika pada 2011 dengan mencetak empat gol. (*/heu)