AGAM, METRO–Tragis. Seorang bocah laki-laki tewas tenggelam saat mandi-mandi menikmati hari libur sekolah di Sungai Lubuk Arau Kiau Cacang Randah, Nagari Tiku Selatan Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Minggu (29/1) sekitar Pukul 15.00 WIB.
Sebelum ditemukan dalam kondisi meninggal, korban bernama Kurnia Fadel Lentama (10) yang berstatus pelajar SD kelas 3 ini sempat dilaporkan hilang tenggelam. Kejadian itu pun sontak membuat warga setempat gempar dan langsung berdatangan ke lokasi untuk melakukan pencaian.
Tim SAR gabungan yang mendapat laporan adanya kejadian bocah SD tenggelam, juga datang untuk membantu pencarian. Berselang beberama menit, tim SAR gabungan pun berhasil menemukan jenazah korban di dasar sungai dalam kondisi tak bernyawa.
Kapolsek Tanjung Mutiara Iptu Nofriandi mengatakan, dari keterangan para saksi-saksi yang sudah diperiksa, diduga korban Kurnia Fadel Lentama tenggelam saat mandi-mandi di sungai tersebut gegara tidak bisa berenang. Apalagi, lokasi korban mandi-mandi memiliki kedalaman beberapa meter.
“Peristiwa tenggelamnya korban setelah adanya laporan dari teman-teman korban kepada warga sekitar. Warga yang mendapat informasi tersebut langsung memberitahukan pihak Kepolisian dan Kecamatan serta Perangkat Nagari setempat dan langsung menuju lokasi terbenamnya korban,” ungkap Iptu Nofriandi.
Dijelaskan Iptu Nofriandi, tim gabungan yang datang langsung melakukan pencarian terhadap korban. Tidak lama melakukan pencarian akhirnya jenazah korban ditemukan tidak jauh dari lokasi ia tenggelam . Setelah itu, jenazah korban dievakuasi ke Puskesmas terdekat.
“Menurut keterangan saksi, korban ini terlambat datang ke sungai itu untuk mandi-mandi. Setelah melihat teman-temanya sebanyak dua orang mandi, korban langsung melompat dari tebing pinggir sungai tanpa ada aba-aba sekalipun,” ujar Iptu Nofriandi.
Iptu Nofriandi menambahkan, melihat hal itu temanya langsung terkejut. Namun, yang membuat temanya lebih terkejut lagi, korban tidak muncul-muncul lagi ke permukaan setelah melompat dari pinggir tebing. Bahkan, teman korban berusaha memanggil-manggil namun korban tidak kunjung muncul juga.
“Merasa cemas baru lah peristiwa ini dilaporkan kepada warga. Namun apalah daya nyawa korban tidak dapat diselamatkan. Diduga korban tewas akibat terlalu banyak terminum air dan kehabisan oksigen. Setelah dibawa ke Puskesmas, jenazah korban diserahkan kepada keluarga untuk dikebumikan,” jelas Iptu Nofriandi.
Terkait kejadian ini, Iptu Nofriandi mengimbau kepada warga yang rumahnya berdekatan dengan aliran sungai tersebut selalu berhati-hati.jangan biarkan anak-anak mandi di sungai tersebut tanpa didampingi orang dewasa hal ini sangat fatal akibatnya
“Kami berharap orang tua terus memberikan pengawasan terhadap anaknya. Orang tua harus selalu mengingatkan anak-anaknya untuk tidak melakukan hal-hal yang berbahaya, sehingga hal serupa tidak terulang kembali,” tutupnya. (pry)