AGAM,METRO–Tragis. Empat orang pekerja tambak udang di Jorong Pasiapaneh, Nagari Tiku Selatan, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, tersengat listrik tegangan tinggi saat hendak menggeser kabel yang terjuntai di dekat pagar tambak udang.
Akibatnya, dua pekerja bernama M Rianda (23) asal Padanglariang, Kabupaten Padangpariaman dan M Riski (23) warga Sibolga, Sumatra Utara (Sumut) tewas di tambak udang milik Asbi tersebut dengan kondisi luka bakar di sekujur tubuhnya.
Sedangkan dua pekerja lainnya, Arman, (23) dan Abi (21) yang sama-sama warga Pasiapaneh berhasil diselamatkan, namun kondisinya juga mengalami luka bakar yang cukup parah. Hingga kini, keduanya pun masih menjalani perawatan intensif di RSUD Lubukbasung.
Kapolsek Tanjungmutiara AKP Darman membenarkan adanya insiden kecelakaan kerja di tambak udang itu. Menurutnya, keempat pekerja itu tersengat aliran listrik tegangan tinggi pada Minggu (11/9) sekitar pukul 18.15 WIB yang menyebabkan dua orang tewas di tempat.
“Dua korban yang tewas dalam musibah itu yakni M Rianda dan M Riski. Sementara dua korban lainnya, Arman dan Abi, mengalami luka serius dan saat ini sudah mendapat perawatan di RSUD Lubukbasung. Saat ini kasus itu sudah ditangani oleh Satreskrim Polres Agam,” kata AKP Darman, Senin (12/9).
Menurut AKP Darman, kecelakaan kerja itu terjadi ketika keempat korban mendapati kabel listrik milik PT PLN (Persero) menjuntai rendah di luar pagar tambak tempat mereka bekerja. Para korban lantas berupaya mengangkat kabel tersebut menggunakan sebilah besi panjang.
Ditambahkan AKP Darman, diduga mereka tidak menyadari bahwa besi yang digunakan sebagai alat bantu mengangkat kabel tersebut merupakan salah satu material konduktor atau alat penghantar listrik. Sehingga, saat mengangkat kabel, besi yang digunakan diduga menyentuh bagian kabel yang terkelupas sehingga aliran arus listrik langsung menjalar melalui besi itu.
“Alhasil, mereka langsung tersengat listrik bertegangan tinggi. Akibatnya, dua korban langsung tewas di lokasi dan dua korban lainnya dirujuk ke RSUD Lubukbasung. Untuk korban meninggal telah dilakukan visum di Puskesmas Tiku guna kepentingan penyidikan lebih lanjut,” paparnya.
Diwawancarai terpisah, Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Agam, Rosva Deswira menuturkan, pihaknya turut berduka cita atas musibah yang menimpa empat pekerja tambak tersebut. Dirinya aku Rosva, telah sempat menjenguk dua korban selamat ke RSUD Lubukbasung.
“Untuk korban meninggal, tadi sudah dibawa ke rumah duka di tempat asalnya masing-masing. Sementara dua korban selamat sudah siuman, namun masih dalam kondisi lemah,” tutur Rosva.
Ditanya terkait keabsahan atau kelengkapan izin usaha tambak udang yang beroperasi di wilayah Pasiapaneh umumnya aku Rosva, belum memiliki izin yang lengkap. Setahunya, tambak udang tempat para korban bekerja itu termasuk salah satunya.
Ia menerangkan, kelengkapan izin itu sendiri mencakup izin kesesuaian tata ruang, dokumen lingkungan dan persetujuan bangunan gedung. Salah satu dari izin ini belum dikantongi tambak di lokasi kejadian.
“Usaha tambak di lokasi musibah itu telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB). Pendataan terakhir, masih ada salah satu izin yang belum diurus, tapi nanti dipastikan dulu. Soalnya pendataan terakhir sudah agak lama dan siapa tahu sudah diurus pemilik tambak tersebut,” terangnya. (pry)