MENTAWAI,METRO–Gempa berkekuatan Magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai, pada Minggu pada pukul 06.10 WIB. Namun, setelahnya terjadi lagi gempa susulan (aftershock) sebanyak empat kali dengan magnitudo terbesar 5,3 dan terkecil 4,2.
Guncangan gempa yang cukup terasa kuat ini membuat warga setempat panik dan berhamburan menyematkan diri karena takut tertimpa bangunan. Bahkan, warga yang berada di tepian pantai, berlarian ke dataran tinggi lantaran takut terjadi tsunami.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat, episenter gempa terletak pada koordinat 1,18° LS ; 98,53° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Siberut Barat, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada kedalaman 27 km. Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng di zona Megathrust Mentawai – Siberut. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault).
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai dan BPBD Sumbar, gempa bumi itu dirasakan kuat selama kurang lebih 5 detik di Tuapeijat dan 10 detik di Kota Padang.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai Novriadi mengatakan, warga di tujuh dusun di Desa Simalegi dan warga di tiga dusun di Desa Simatalu, Kecamatan Siberut Barat kembali mengungsi ke perbukitan yang lebih tinggi.
“Kondisi dan jumlah warga yang mengungsi sama seperti kejadian gempa bumi M 6,4 pada tanggal 28 Agustus 2022 kemarin. ada kurang lebih 200 orang warga Desa Sikabaluan di Kecamatan Siberut Utara yang turut mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi dan aman,” ucap Novriadi,
Novriadi juga menjelaskan, akibat guncangan gempa yang berkekutan 6,1 SR tersebut satu orang warga Betaet menjadi korban. Saat gempa terjadi, korban berupaya menyelamatkan diri. Namun naas, dia justru tertimpa balok jelang keluar rumah.
“Korban luka 1 orang akibat tertimpa balok kayu di rumahnya di Betaet. Saat ini sedang ditangani oleh Petugas Puskesmas Betaet,” sebutnya saat di konfirmasi, Minggu (11/9).
Selain korban luka, Novriadi juga merinci kerusakan ringan di bangunan SD dan SMP Negeri Sagulubbek dan Puskesmas Betaet di Kecamatan Siberut Barat Daya. Kerusakan itu berupa dinding yang retak dan keramik dinding terkelupas.
“Ada keruskaan di bagian dinding gedung sekolah SMP Negeri Sagulubbek dan keramik dinding Puskesmas Betaet terkelupas,” kata Novriadi.
Sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada masyarakat khususnya di wilayah Sumbar dan sekitarnya agar tidak panik namun tetap meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi gempa bumi susulan. (rul)