Dari (Asy-Syahid) Syaikh Ahmad Yasin Fadany, beliau menasehatkan bahwa, “Nyawa ini hanya satu lembar di dalam badan, dan dia hanya akan keluar satu kali.” Dia pasti akan keluar sesuai jadwalnya seperti yang telah ditetapkan di Lauhul Mahfuz.
Tetapi bagaimana keluarnya dan di medan mana kamulah yang menentukan, kamu lah yang memilih.
Maka pilihlah cara kematian yang terhormat. “Yakni mati dalam membela tauhid, demi membela aqidah, demi membela kehormatan Islam dan kaum muslimin. Itulah semulia-mulia akhir hayat.” Aamiin…
BERSEDEKAHLAH PADA SETIAP ADA KESEMPATAN
Bimbingan dari Rasu lullaah Shallallahu alaihi wa Sallaam, setiap hari selama matahari masih terus terbit, dua orang malaikat selalu berdo a kepada Tuhan-Nya, “ Ya Allah berikanlah tambahan harta orang yang menginfakkan hartanya dan hilangkan lah harta orang yang selalu menyimpan hartanya” (HR.Bukhari Muslim).
Sedekah sebaiknya diniatkan semata-mata karena mengharap ridho Allah tanpa ada embel-embel selain itu, misalnya agar hajatnya terkabul. Sedekah yang diniatkan semata- mata karena Allah tidak diragukan lagi akan mendatangkan manfaat langsung yakni diberikan ampunan atas dosa-dosa kecil yang pernah dilakukan sekaligus diberikan balasan 7 kali lipat, digandakan 100 kali bahkan berganda-ganda dengan karunia Allah.
Sedekah yang dilakukan secara terang-terangan atau ditampakkan adalah baik, namun sedekah yang lebih baik hendaknya dilakukan secara diam-diam. Orang yang memberikan sedekah secara diam-diam adalah salah satu di antara 7 golongan yang akan mendapat kan naungan ketika tidak ada lagi naungan selain dari-Nya. Sedekah juga mendatangkan manfaat-manfaat lain selain manfaat-manfaat yang telah disebutkan pada uraian tersebut di atas.
Sedekah bermanfaat untuk membuka pintu rezeki dan Allah mengganti infak tersebut dengan memberikan nafkah. Sedekah juga akan menghilangkan kefakiran, sombong, membanggakan diri, panjang umur dan terhindar dari kematian yang buruk (su ul khatimah).
Selain itu, sedekah juga dapat memelihara kelangsungan warisannya dan dapat mengobati penyakit dan membuat siap mental dalam menghadapi datang nya bencana.
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak.” (QS. Al-Baqarah: 245).
Sabda Rasulullaah Shallallahu alaiyhi wa sallam ; “ Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sedekah.” (HR. Baihaqi).
BERDOA SAJA SEBENARNYA BELUM LAH CUKUP
Banyak orang yang selalu berdoa (memohon) kepada Allah namun tidak di iringi dengan ikhtiar (usaha) maka hasil nya tentu tidaklah selalu memuaskan.
Allah taala berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mau mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri” (QS. ar-Rad [13]: 11).
Allah taala berfirman ; “Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (segala keperluan) nya” (QS. ath-Thalaq [65]: 3).
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin -rahimahullah- berkata ; “Bertawakal kepada sesuatu artinya bersandar kepadanya. Adapun bertawakal kepada Allah maksudnya adalah menyandarkan diri kepada Allah TaAla dalam rangka mencukupi dan memenuhi keinginannya, baik ketika mencari kemanfaatan ataupun ketika menolak kemudharatan. Ini merupakan bagian kesempurnaan iman dan tanda keberadaan nya.” (lihat Syarh Tsalatsat al-Ushul, Hal. 38).
Oleh karena itu, seorang muslim yang baik yakni mereka yang berdoa kepada Allah semata, mempunyai usaha untuk mewujudkan nya, dan bertawakal kepada-Nya.
“Allaahumma rabba naa anzil alainaa maaidatan minas- samaai takuunu lanaa idan liawwalinaa wa aakhirinaa wa ayatan minka warzuqna wa anta khairur raaziqiina” … “Ya Tuhan kami, turunkan lah kepada kami hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami maupun yang datang setelah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; berilah kami rezeki dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki.” (Q.S. al-Maidah [7]: 114). (*)