PADANG, METRO–Fahri (10) bocah yang dilaporkan terbawa arus sungai saat mandi-mandi bersama-sama rekannya di aliran sungai kawasan Kampung Jambak, Kelurahan Koto Lalang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Minggu (6/11) sore yang lalu akhirnya berhasil ditemukan.
“Korban sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia tersangkut batu sekitar 200 meter dari titik awal korban dilaporkan hilang hari ini Selasa (9/11) sekitar pukul 18.00 WIB,”ujar komandan regu Basarnas Padang, Yudi.
Dikatakan oleh Yudi, usai ditemukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, dan warga, jasad korban langsung di bawa oleh pihak keluarga ke rumah duka untuk diselenggarakan.
“Korban yang ditemukan tepatnya di bawah Jembatan Kampung Baru, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang. Setelah itu, jasad korban dievakuasi ke rumah duka,” kata Yudi.
Sebelumnya diberitakan, seorang anak berusia 10 tahun dilaporkan hilang tebawa arus saat mandi-mandi bersama temannya di aliran sungai kawasan Kampung Jambak, Kelurahan Koto Lalang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Minggu (7/11) sekitar pukul 15.00 WIB.
Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kota Padang yang mendapat laporan menuju ke lokasi kejadian. Operasi SAR yang melibatkan petugas gabungan langsung dilakukan. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kota Padang, Asnedi mengatakan, dari laporan yang diterima, korban sebelumnya korban dilaporkan mandi mandi di aliran sungai dengan temannya. Diduga, korban terbawa arus hingga dinyatakan hilang.
“Kami mengerahkan tujuh personel dalam operasi SAR. Personel menuju ke lokasi kejadian. Selain Basarnas, personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang juga ikut melakukan proses pencaria,” kata Asnedi, Minggu (7/11).
Hingga hari kedua pencarian, bocah bernama Fahri (10) yang hilang terbawa air bah saat menyeberangi sungai di kawasan Kampung Jambak, Kelurahan Koto Lalang, Kecamatan Lubuk Kilangan, belum berhasil ditemukan.
Tim gabungan yang terdiri dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, relawan kebencanaan hingga masyarakat masih terus melakukan pencarian.
Bahkan, petugas SAR dibagi menjadi tiga tim dan area pencarian terus diperluas hingga ke muara. Hanya saja, hingga berita ini diturunkan, belum ada tanda-tanda keberadaan korban.
Komandan Regu Basarnas, Yudi mengatakan, proses pencarian dan pertolongan terhadap korban masih terus dilakukan. Untuk mencari korban, pihaknya fokus menyisiri sungai dan penyisirian di pinggir sungai.
“Teknis pencarian akan kami bagi tiga tim dengan tiga area pencarian. Ada dua tim fokus pencarian ke pinggir sungai dan satu tim di aliran sungai,” kata Yudi, Senin (8/11).
Ditegaskan Yudi, tim SAR gabungan akan memaksimalkan penyisiran hingga ke pintu muara purus. Namun, sampai saat ini, masih belum ada ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.
“Kemarin informasi dari pemancing, tapi belum bisa dipastikan, melihat semacam pakaian baju kuning. Kebetulan korban memang pakai baju warna kuning. Itu dilihat di bawah jembatan ampera,” jelasnya. (rom)