LIMAPULUH KOTA, METRO–Tingginya curah hujan terjadi di wilayah Limapuluh Kota yang terjadi sejak Selasa (2/11) malam hingga Rabu (3/11) dinihari, meyebabkan terjadinya bencana longsor di Jorong Kapalo Koto, Nagari Halaban, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota.
Material longsor yang penuh tanah dan pohon serta kayu-kayu kecil tersebut membuat arus lalulintas Payakumbuh-Lintau terhambat dan tidak bisa dilalui kenderaan baik roda dua maupun empat.
Lebih kurang 10 jam lamanya, kendaraan yang akan melintasi kawasan tersebut terpaksa dialihkan sebelum material longsor dibersihkan oleh petugas BPBD setempat yang dapat dilalui kembali pada pukul 14.00 WIB.
“Arus lalulintas kenderaan di Jalan Payakumbuh-Lintau di Jorong Kapalo Koto, Nagari Halaban, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota, tertahan selama 10 jam mulai pukul 02.00 Wib dinihari sampai pukul 14.00 Wib, Rabu (3/11),”ujar Kapolsek Luhak, Iptu Doni.
Dikatakannya, arus lalin tidak bisa dilalui akibat, badan jalan di Kilometer 21 jalan raya provinsi penghubung Payakumbuh-Lintau, ditimbun longsor sepanjang 10 meter dan lebar 3 meter.
“Material longsor yang penuh tanah dan pohon serta kayu-kayu kecil, membuat badan jalan tertimbun dan tidak bisa dilalui kenderaan baik roda dua maupun empat,”katanya.
Longsor terjadi akibat tingginya curah hujan yang terjadi di wilayah hukum Polres Payakumbuh atau wilayah hukum Polsek Luhak sebelum kejadian longsor.
“Material longsor telah dievakuasi oleh instansi Dinas PUPR Provinsi Sumatera Barat, dan pukul 14.00 WIB, jalan raya Payakumbuh-Lintau, sudah dapat dilalui kenderaan roda enam. Dalam peristiwa itu, tidak ada korban jiwa maupun materil,”imbuhnya.
Disampaikan Kapolsek, untuk kendaraan roda dua dan empat, terpaksa melalui jalur alternatif baik dari arah Lintau menuju Payakumbuh maupun sebaliknya. Sedangkan untuk kenderaan roda Enam, sebahagian terpaksa tertahan menunggu sampai material longsor berhasil di evakuasi.
“Untuk roda dua dan roda empat ada jalan alternatif, untuk roda enam beberapa unit tertahan tapi saat ini sudah lancar,” ucap Kapolsek.
Kepala BPBD Limapuluh Kota, H.Joni Amir melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Rahmadinol, mengatakan longsor terjadi akibat derasnya curah hujan yang turun di wilayah Lima Puluh Kota. Ditambah tanah lokasi longsor terbilang labil dan saat hujan dengan mudah longsor.
“Sudah bisa dilalui pukul 14.00 Wib (Rabu siang). Pembersihan material longsor Dinas PUPR Provinsi Sumbar. Dibantu Tim yang turun dari BPBD, Dinas Damkar, Polsek luak, koramil luak, dan masyarakat ,” ucap Rahmadinol.
Dia mengingatkan agar pengguna jalan dan masyarakat terutama yang tinggal ditepi tebing untuk tetap hati-hati dan waspada. Mengingat, curah hujan tinggi yang membuat tanah labil ketika terkena guyuran hujan. Akibatnya, bisa menimbulkan longsor dan terban. “Lokasi kejadian memang daerah rawan longsor. Jadi ini bukan kali pertama terjadi longsor di lokasi,” ucapnya. (uus)