Ratusan warga Kuraitaji, Padangpariaman membentangkan pamflet yang mereka bawa saat menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Padangpariaman, Kamis (03/09/2015) siang. Para pendemo menuntut agar dana gempa tahun 2009 yang belum dicairkan, segera disalurkan oleh pemerintah.
PADANGPARIAMAN, METRO–Ratusan warga Kuraitaji, Kecamatan Nan Sabaris, Padangpariaman berunjuk rasa di Kantor Bupati Padangpariaman, Kamis (3/9) siang. Para pendemo yang kebanyakan ibu-ibu, menuntut agar Pemkab Padangpariaman segera merealisasikan bantuan gempa 2009, yang tak kunjung mereka terima.
Pantauan POSMETRO di lapangan, demonstran juga membawa spanduk dan berorasi sejak berkumpul di Pasar Sungai Laban, Nagari Kuraitaji. Setelah berorasi di Pasar Sungai Laban, seratusan pendemo yang menumpang truk bak terbuka beriringan menuju Kantor Bupati Padangpariaman. Aksi ini mendapatkan pengawalan dari aparat Polres Padangpariaman dan Pol PP Padangpariaman.
”Cairkan bantuan gempa,” teriak Rahima (40), salah seorang pendemo.
Dikatakan Rahima yang merupakan warga Korong Paguh Dalam, Nagari Kuraitaji menyebutkan, meski gempa dashyat September 2009 sudah terjadi tujuh tahun berlalu, namun ia dan tetangga lain masih harus ditidur di dapur bekalang rumah mereka.
Kondisi rumahnya yang hancur saat diterjang gempa besar silam, ditambah dengan belum direalisasikannya bantuan dana rehab dan rekon, memaksanya dan warga Korong Paguh Dalam lainnya tidur di luar dapur.
Rahima menuding terdapat diskriminasi yang dilakukan oleh pihak terkait dalam pencairan bantuan dana gempa 6 tahun lalu. ”Kami masih tidur di dapur, sebagian besar tetangga kami yang satu korong sudah dapat bantuan pada tahun 2012 lalu, kami belum. Sepertinya ada diskriminasi pencairan bantuan dana gempa, yang tetangga kami sudah, yang ini belum, sepertinya dipilih-pilih,” teriak Rahima.
Dijelaskan Rahima, di beberapa Korong di Nagari Kuraitaji masih banyak warga korban gempa yang belum mendapatkan bantuan. Di Korong Kampung Ladang terdapat 70 rumah yang belum tersentuh bantuan gempa. Sedangkan di Korong Paguh Dalam dan Korong Sungai Laban masih terdapat 87 dan 65 rumah yang belum mendapatkan bantuan gempa.
”Masih banyak kami yang belum dapat bantuan, itu semuanya dalam kategori rusak berat dan sedang yang seharusnya prioritas mendapatkan,” ujarnya.
Hal serupa diungkapkan perwakilan massa. Ratna yang merupakan perwakilan demonstran mempertanyakan kelanjutan bantuan gempa tahun 2009 yang tak kunjung memiliki kejelasan. Ia bosan dengan janji yang angin segar diberikan oleh pemerintah. Menurutnya, diduga kuat terjadi diskriminasi pencairan dana bantuan gempa tahun 2009.
”Bagaimana kelanjutan bantuan ini, apakah kami memang dapat, jika dapat, kami sanggup menunggu sampai kapanpun. Namun diskriminasi sepertinya terjadi, dalam satu barisan rumah ada yang dapat ada yang tidak, ini jelas diskriminasi,” ujar dalam rapat tersebut.
Sementara itu, Sekda Padangpariaman Jonpriadi yang menerima perwakilan pengunjuk rasa mengatakan, dalam aturan pemerintah daerah hanya bisa membantu bantuan dana gempa untuk rumah yag mengalami rusak ringan, sedangkan untuk rusak berat dibantu oleh pemerintah pusat melalui BNPB. “Aturannya seperti itu, untuk rusak ringan dibebankan ke pemerintah daerah, sedangkan untuk rusak berat dan sedang dibebankan kepada pemerintah pusat,” jawabnya.
Kepala BPBD Padangpariaman, Amiruddin menanggapi pertanyaan dan aspirasi perwakilan demonstran. Menurutnya, masih ada 6.000 rumah yang tersebar di Padangpariaman berstatus rusak berat dan sedang yang belum mendapatkan bantuan gempa tahun 2009.
Pencairan bantuan, katanya, belum bisa dilakukan karena bantuan dari BPBD pusat dan pemerintah tidak turun. Menurutnya, pemerintah pusat memprioritaskan bantuan kepada daerah yang baru terkena bencana, seperti bencana letusan gunung Sinabung dan Raung.
“Sampai saat ini belum ada dana bantuan gempa 2009 itu, pemerintah pusat memprioritaskan daerah yang baru terkena bencana, memang dana itu belum ada,” jelasnya.
Terkait dengan kelanjutan bantuan, BPBD Padangpariaman masih berusaha mengajukan proposal kepada BPBD pusat. Bantuan rehab dan rekon rumah korban gempa 2009 serta infrstruktur umum dalam pengusulan, namun mendapatkan hasil.
“Kita tetap berusaha, kita tiap tahunnya tetap usulkan proposal bantuan gempa ke BNPB pusat, namun saat ini belum juga ada realisasasi, namun kita tetap usaha,” ulasnya.
Usai mendapatkan penjelasan, akhirnya massa membubarkan dengan dikawal aparat Polres Padangpariaman. (efa)