PADANG, METRO–Hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah Kota Padang sejak Rabu sore (18/8) pukul 16.00 WIB, mengakibatkan beberapa komplek perumahan warga terendam banjir. Selain itu, juga terdapat beberapa titik pohon tumbang yang menimpa rumah warga dan menghambat akses jalan.
Hingga pukul 21.00 WIB, beradasarkan data yang diterima koran ini dari BPBD Padang, wilayah t yang terendam banjir yaitu Lapas Air Dingin Anak Aia dan Perumahan Sparko depan SMAN 13 Padang, Tanjung Aua Balai Gadang dengan ketinggian genangan mencapai 1 meter.
Sementara di Bungo Pasang Kabun (Belakang Sate Uncu), banjir sudah memasuki rumah warga dengan ketinggian 90 cm. Selanjutnya, Perumahan Lembah Karet blok C 42, Anak Air, genangan banjir sudah mencapai 80 cm dan juga sudah merendam rumah warga.
Di belakang Rumah Sakit Siti Rahmah, kawasan Palarik, Aia Pacah, ketinggian air sudah mencapai dada orang dewasa. Petugas BPBD dan Basarnas dikerahkan ke lokasi dan mengevakuasi warga menggunakan perahu karet. Untuk sementara, warga yang rumahnya terdampak banjir, terpaksa menginap di masjid.
Di Sungai Lareh, Perumahan Safa Marwah, genangan banjir masuk rumah warga dengan ketinggian 75 cm. Banjir juga melanda Kampung Berok Siteba, Perumahan Berlindo Belakang RSUD Padang, Lolo Gunung Sarik Depan SD 29 dekat SMP 27 dan Batipuh Panjang Kecamatan Koto Tangah (kantor Lurah Lama).
Kemudian, untuk pohon tumbang, terjadi di Pasia Nan Tigo dekat TK Bahari yang berdampak menghambat akses jalan. Sedangkan di Jalan Bhayangkara No 40 Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tongah, pohon tumbang menimpa rumah warga.
Hingga berita ini diturunkan, Tim BPBD dan Basarnas masih terus bekerja untuk penanganan banjir yang melanda Kota Padang.
Perkiraan BMKG
Sementara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Minangkabau sebelumnya sudah mengeluarkan peringatan terkait potensi bencana akibat cuaca buruk.
BMKG Minangkabau menganalisis potensi cuaca buruk ini disebabkan karena adanya pola gangguan di Sumatera Bagian Tengah.
“Pola gangguan itu berupa aktifnya fenomena pola tekanan rendah di Samudera Hindia hingga Sumatera bagian tengah, dan berakibat cuaca di Sumbar menjadi berubah-ubah,” kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau, Yudha Nugraha, Selasa (17/8).
Ia menyebut potensi hujan hampir merata hampir di seluruh wilayah Sumbar, dengan intensitas sedang hingga lebat. “Cuaca buruk diperkirakan terjadi hingga tiga hari ke depan,” pungkasnya. (rgr)