PADANG, METRO – Diduga kompor gas meledak, tujuh bangunan yang terdiri dari tiga unit rumah dan empat toko di Jalan Gajah Mada, Gunung Pengilun, Padang Utara, ludes dilalap api, Minggu siang (18/3) pukul 14.00 WIB. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian ditafsir mencapai ratusan juta.
Kebakaran sempat membuat panik masyarakat yang berada di sekitar kejadian karena lokasi yang padat penduduk dan persis di pinggir jalan raya sehingga sempat memacetkan arus lalulintas di sekitar lokasi. Saat dilakukan pemadaman. Pihak Polsek Nanggalo yang lebih dekat dengan TKP terpaksa harus menutup akses jalan Gajah Mada dari utara maupun selatan.
Petugas pemadam kebakaran (Damkar) Kota Padang dibantu masyarakat sekitar berupaya memadamkan api. Sekitar satu jam, api berhasil dipadamkan oleh personel Dinas Pemadam Kota Padang yang menerjunkan tujuh mobil pemadam. Setelah itu, polisi memasang garis polisi di lokasi untuk kepentingan penyelidikan.
Seorang pengontrak kios Yulda (50) mengatakan, kios tersebut digunakannya untuk berjualan P & D, dan semua barang dagangannya telah ludes terbakar. Sehingga hanya menyisakan arang dan abu. Yulda pun mengakui akan kehilangan mata pencarian akibat kebakaran ini.
”Saat kejadian kedai ditutup, saya sedang makan dengan anak-anak. Kejadian ini saya ketahui ada orang yang menelepon. Kata orang yang melihat, api dari kedai sebelah dan merembes ke kedai saya,” kata Yulda.
Yulda menambahkan, karena dalam keadaan tutup membuat tidak satupun barang yang bisa keluar dari dalam kiosnya. Walaupun belum menghitung kerugiannya, ia memprakirakan merugi mencapai ratusan juta.
”Sudah habis semua, padahal ditinggal sebentar pergi makan. Api saya lihat berasal dari rumah tengah. Kedai ini sudah lima tahun di kontrak, sekarang tidak ada lagi , isinya pun juga terbakar semua. Saya belum menghitung total kerugiannya. Angin kencang saat kejadian itu,” ungkap Yulda.
Kabid Operasional Damkar Kota Padang, Basril, mengatakan, setelah mendapatkan informasi kebakaran langsung mengerahkan mobil armada pemadam kebakaran. Awalnya dua unit, namun api yang kian membesar seingga dilakukan penambaha armada sehingga api berhasil dipadamkan.
”Diduga kebakaran ini terjadi karena ledakan kompor gas. Angin yang kencang membuat api cepat membesar. Kata warga api dari rumah di bagian tengah kemudian menjalar ke sisi kanan, kiri dan belakangan yang terdapat bangunan lain. Namun, untuk penyebab pastinya tentu polisi yang akan melakukan penyelidikan,” kata Basril.
Basril menyampaikan, setelah api berhasil dipadamkan, selanjutnya dilakukan pendinginan guna mencegah timbulnya titik api baru. Setelah proses pendinginan selesai pihaknya kemudian meninggalkan lokas.
”Personel yang dilibatkan memadam api sekitar 50 orang. Api yang membakat kios dan rumah itu tidak terlalu lama dapat dipadamkan dengan segera. Ada tiga rumah dan empat toko yang terbakar,” jelasnya.
Kapolsek Nanggalo AKP Gusdi mengatakan, hingga kini belum bisa memastikan asal api diakibatkan karena apa. Sebab, pihaknya perlu melakukan penyelidikan lebih lanjut. Untuk saat ini lokasi dipasang garis polisi untuk kepentingan penyelidikan.
“Asal api belum bisa dipastikan, karena untuk mengetahui itu harus penyelidikkajndan didatangkan tim Laboratorium Forensik Medan. Kerugian belum bisa ditaksi. Yang terbakara 4 kios dan 3 rumah, korban jiwa nihil,” pungkas Gusdi. (rg)