AGAM, METRO – Longsor tiba-tiba melanda salingka Danau Maninjau, Kamis (1/3) sekitar pukul 15.30 WIB. Dilaporkan, sedikitnya ada lima titik tanah perbukitan yang ambruk di Jorong Muko-Muko, Nagari Koto Malintang dan Nagari Sigiran, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam. Menyebabkan tiga rumah terkena dampaknya dan penghuninya terpaksa mengungsi.
Mis (50), warga Muko-Muko menyebutkan, hujan lebat memang tiba-tiba datang, yang mengakibatkan kembali terjadi longsor di lokasi itu. Di Muko-Muko, katanya, tiga rumah dimasuki lumpur dan bebatuan, serta air yang cukup tinggi. Tiga rumah itu dihuni oleh Jas (60), Lis (56) dan Anis (50).
“Akibat lumpur masuk rumah, tak banyak yang bisa mereka selamatkan. Bahkan, beras untuk dimasak saja sudah bercampur dengan lumpur. Saat ini, Tek Jas mengungsi ke rumah anaknya yang masih di Koto Malintang juga. Begitu juga dengan dua korban lainnya,” kata Mis yang rumahnya tak jauh dari titik longsor, tadi malam.
Mis menyebutkan, setidaknya ada lima titik longsor yang terjadi sore itu. Namun, dia hanya mengetahui tiga titik saja, yaitu di Batu Anjing, Muko-Muko dan Dalu-Dalu. Sementara dua lainnya, terdapat di Nagari Sigiran, yang berbatasan dengan Koto Malintang.
”Dua lagi saya tidak tahu namanya. Yang jelas, masih banyak potensi longsor di kawasan ini. Bisa saja sewaktu-waktu bukit ini longsor lagi. Alhamdulillah, alat berat sudah datang dan bekerja,” katanya yang mengaku harus tetap waspada.
Akibat air bercampur tanah atau lumpur dan batu serta kayu yang terus turun dari perbukitan, jalan yang menghubungkan Koto Malintang dengan Sigiran terputus total. Beruntung, tidak ada kendaraan dan warga yang tengah melintas di kawasan itu.
Seorang warga Koto Malintang yang dihubungi tadi malam, Izra menyebut, hujan memang turun sejak siang hari. Sekitar sore harinya, diketahui tanah di perbukitan dekat PLTA Maninjau itu turun dan membahayakan warga. Beruntung, hujan sempat reda, dan warga bisa mengevakuasi barang-barangnya.
”Di daerah itu memang sering longsor dan warga cemas. Beruntung tidak ada korban jiwa dari longsor tadi. Namun, arus lalu lintas dari Muko-Muko ke Sigiran putus total. Mungkin menunggu alat berat malam ini atau besok bekerja, agar warga bisa kembali melintas,” katanya.
Wali Nagari Koto Malintang Naziruddin Dt Palimo Tuo mengakui bahwa terjadi longsor di lokasi. Namun, dia belum mengetahui bagaimana kondisi terkini di kawasan tersebut.
Karena, hujan masih melanda, dan petugas masih menuju ke lokasi. “Informasi sementara yang saya peroleh jalan terputus. Kami sudah menghubungi pihak kabupaten agar alat berat segera diturunkan,” kata Naziruddin.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kabid PK BPBD) Agam Yunaidi mengaku juga telah menerima laporan longsor di lokasi itu. Dia juga belum mengetahui pasti dampak yang ditimbulkan. ”Terdapat 3 unit rumah dan satu unit mobil terdampak longsoran,” katanya.
Saat ini, BPBD Agam bersama Dinas Pekerjaan Umum (PU) Agam tengah berupaya mendatangkan alat berat untuk membersihkan material longsor. Yunaidi menyebut, saat ini kondisi di lokasi masih diguyur hujan deras. Alat berat datang, dan tim langsung bekerja.
Dia meminta masyarakat untuk tidak mendekat ke lokasi longsor. “Hujan masih turun. Tebing-tebing di selingkar Danau Maninjau masih rawan longsor,” katanya. (p)