PASAMAN, METRO
Masyaraakat di Kabupaten Pasaman dihebohkan dengan beredarnya sebuah video panas antara seorang pria dengan wanita diduga bukan suami istri. Apalagi, wajah pameran pria pada video yang berisi konten video call sex (VCS) sangat mirip dengan salah seorang oknum pejabat pemerintah di Kabupaten Pasaman.
Video yang beredar secara berantai melalui aplikasi WhatsApp dan messenger di tengah pengguna sosial di Pasaman diduga berisi adegan tak bermoral alias video panas antara pria yang diduga merupakan oknum Wali Nagari di Pasaman dengan wanita yang sampai saat ini belum diketahui identitasnya.
Dalam video yang berdurasi 02:45 detik antara dua pasangan sejoli tersebut jelas terlihat pasangan lelakinya hanya mengenakan singlet, seperti pasangan kekasih yang dimabuk asmara yang telah dirasuki nafsu. Oknum Wali Nagari itupun tampak melakukan adegan yang sangat tak pantas. Sedangkan si perempuan yang wajahnya tidak kelihatan karena ditutupi dengan gambar emoji kartun terlihat tidak mengenakan pakaian alias bugil sambil melakukan gerakan panas.
Setelah ditelusuri pelaku pria pada video tersebut, memang seorang pria yang menjabat Wali Nagari di Pasaman berinisial EM. Kini, video yang memperagakan adegan tak pantas seorang pejabat publik telah menjadi buah bibir di lingkungan masyarakat setempat.
Ironinya lagi oknum Wali Nagari tersebut sudah memiliki keluarga dan usianya tidak muda lagi. Selain merupakan seorang Wali Nagari. EM juga dikenal sebagai dai di tengah masyarakat dan akrab disapa dengan panggilan Buya.
“Tidak sepantasnya oknum pejabat publik yang juga dikenal sebagai dai atau ustadz di daerah ini melakukan hal-hal seperti itu, seharusnya ia menjadi contoh yang memberikan panutan yang baiklah kepada kita warganya ini,” kata salah seorang warganya yang tidak mau menyebutkan namanya.
Sementara EM saat dikonfirmasi membenarkan keaslian dirinya di video yang sudah beredar tersebut. “Memang benar yang ada dalam video tersebut, kejadiannya sekitar bulan Januari 2021, saya khilaf dan lepas kontrol dan tidak menyangka hal ini akan terjadi dan akhirnya beredar di media sosial,”jelas EM.
Sebagai tokoh publik, oknum Wali Nagari EM meminta maaf atas kehilafannya. EM pun mengisahkan dirinya mengenal perempuan itu lewat media sosial Facebook. Setelah kenal, ia pun sering komunikasi melalui messenger.
“Awalnya saya mulai komunikasi dengannya melalui messenger di Facebook, pada suatu hari tengah malam, si perempuan menghubungi saya lewat video call. Berawal dari sanalah hingga terjadi adegan tersebut dan saya tidak menyangka adegan itu akan direkamnya,” katanya.
EM, mengungkapkan usai melakukan video call dengan perempuan tersebut, pada pagi harinya ia mengakui ditelpon oleh seseorang yang tidak dikenalnya dengan nada mengancam dan meminta uang.
“Ya, pada saat itu saya ditelpon dan diancam jika saya tidak menuruti permintaannya maka rekaman video call itu akan disebarkan,” jelas EM.
Ia mengakui, ia sudah melakukan kordinasi dengan pihak kepolisian terkait persoalan tersebut.
“Ya saya sudah melakukan kordinasi dengan pihak kepolisian bahkan nomor handphone yang menelpon saya juga sudah dilacak keberadaannya, informasinya yang mengancam tersebut saat ini berada didalam balik jeruji besi alias orang terpidana,” kata dia.
Kepada awak media, EM berharap agar perihal video menganai dirinya tidak dibesar-besarkan.
Bupati Akan Mengambil Sikap
Menanggapi permasalahan itu, Bupati Pasaman Benny Utama sangat menyayangkan adanya peristiwa tersebut. Sebab kata dia yang ada dalam video tersebut merupakan seorang tokoh publik.
“Kami sedang menunggu laporan resmi pihak kecamatan, selanjutnya akan kita ambil sikap terkait kejadian tersebut,” jelas Benny Utama saat dihubungi wartawan.
Disebutkan Benny Utama, Wali Nagari tersebut merupakan Wali Nagari yang berada di Kawasan Kecamatan Lubuk Sikaping. Terkait persoalan itu, pihaknya sudah mendapatkan informasi dan pihaknya akan mengambil sikap.
“Peristiwa tersebut lebih ke pribadi. Hanya saja, EM adalah seorang pejabat publik. Badan Musyawarah (Bamus) di Nagari itu juga sudah melakukan musyawarah, saat ini kita masih menunggu laporan resmi dari camat setempat,” tegasnya.
Benny Utama menjelaskan, sebagai pejabat publik seharusnya Wali Nagari menjadi contoh teladan bagi warganya. Sebagai Wali Nagari atau pejabat publik harus bisa mengendalikan diri dalam setiap langkah termasuk bermain media sosial.
“Wali Nagari, aparatur negara atau pejabat publik lainnya haru berhati-hati, harus tau mana yang pantas dan tidak pantas dilakukan apalagi bermain media sosial,” ujarnya.
Sementara itu saat dihubungi Camat Lubuk Sikaping Nina Darmayanti melalui telepon seluler (Handpone) untuk mempertanyakan kasus tersebut, tidak bisa dihubungi. (mir)