LIMAPULUH KOTA, METRO
Salah seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat (UMSB) Bukittinggi ditemukan tewas akibat tenggelam saat mandi-mandi di Sungai Aia Putiah di Jorong Padang Tarok, Nagari Harau, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Minggu (14/3) sekitar pukul 23.00 WIB.
Korban bernama Mulya Firdaus (20) yang terdaftar sebagai mahasiswa semester I (satu) Fakultas Teknik UMSB Bukittinggi ini ditemukan dalam posisi terbenam dalam air tanpa baju pada kedalaman lebih kurang satu meter. Setelah ditemukan, jasad korban selanjutnya dievakuasi ke Rumah Sakit Adnan WD Kota Payakumbuh.
Dari hasil pemeriksaan, pihak rumah sakit pun menyatakan tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban dan dinyatakan korban murni meninggal dunia akibat tenggelam. Meskipun begitu, Polres Payakumbuh pun kemudian melakukan pemeriksaan terhadap senior-senior korban atau panitia lantaran korban berada di sana karena mengikuti kegiatan kemah bdari kampusnya.
Kapolres Limapuluh Kota AKBP Trisno Eko Santoso, melalui Kasat Reskrim AKP Nofrizal Chan membenarkan ada penemuan mayat seorang laki-laki bernama Mulya Firdaus, seorang mahasiswa UMSB Bukittinggi, asal Jorong Balai Panjang, Nagari Gaduik, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam.
“Awalnya, korban bersama 83 orang mahasiswa baru Fakulktas Teknik UMSB Bukittinggi melakukan kemping dalam kegiatan Kemah Mahasiswa Sipil (KMS) selama tiga hari mulai Jumat-Minggu (12-14/3) di Jorong Padang Tarok, Nagari Harau, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota,” kata AKP Nofrizal.
Ditambahkan AKP Nofrizal, berbagai kegiatan dilakukan mahasiswa UMSB Bukittinggi di lokasi seperti kegiatan pemberian arahan dari senior angkatan dan juga membuat kegiatan acara untuk kebersamaan. Kemudian pada hari Minggu (14/3), sekira pukul 14.00 WIB dilaksanakan kegiatan mandi-mandi bersama di sungai yang berada tidak jauh dari lokasi kegiatan KMS yang berlangsung sampai pukul 16.30 WIB.
“Setelah kegiatan mandi-mandi bersama tersebut selesai, semua peserta kembali ke kampus UMSB Bukittinggi yang berada di Kota Bukittinggi. Jadi sesampainya di kampus, panitia pelaksana melakukan pengecekan seluruh peserta atau mahasiswa yang telah selesai mengikuti kegiatan, ternyata ada satu mahasiswa yang keberadaannya tidak diketahui antas nama Mulya Firdaus,” jelas AKP Nofrizal.
Karena kurang satu orang, AKP Nofrizal menuturkan, panitia pelaksana beserta anggota kegiatan KMS kembali melakukan pencarian ke lokasi kegiatan semula. Sesampainya di lokasi kemping, mahasiswa melaporkan kepada masyarakat sekitar sehingga dilakukan pencarian berdama pada tengah malam itu.
“Dibantu pihak Kepolisian dan Nagari, disisir berbagai tempat termasuk aliran sungai yang berjarak 50 meter dari lokasi kemping. Tepat pukul 23.00 Wib mahasiswa atas nama Mulya Firdaus ditemukan tenggelam di dasar sungau pada kedalaman Satu meter dalam kondisi sudah tidak bernyawa,” ungkap AKP Nofrizal.
Ditegaskan AKP Nofrizal, terkait kasus ini, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap panitia pelaksana kegiatan Kemah Mahasiswa Sipil (KMS). Pemeriksaan dilakukan lantaran korban berada di lokasi itu lantaran mengikuti kegiatan kampusnya sebagai mahasiswa baru.
“Kita masih terus mendalami kasus ini untuk mengungkap adanya dugaan kelalaian atau tidak yang menyebabkan korban meninggal dunia tenggelam di sungai tersebut. Jenazah korban setelah dibawa ke RSUD Adnan WD Kota Payakumbuh, diserahkan kepada pihak keluarga yang sudah tiba dilokasi sejak tengah malam itu. Kemudian pihak keluarga sudah membawa jenazah korban untuk dimakamkan kekampung halamannya,” tegas AKP Nofrizal.
Sementara, Camat Harau Andri Yasmen, yang juga melihat kelokasi kejadian menyebut bahwa mahasiswa yang melakukan kemping di lokasi sudah berlangsung selama tiga hari. Dan korban ditemukan sekitar 50 meter dari lokasi kemping dalam Sungai Aia Putiah. Di lokasi itu memang acap kali dijadikan tempat kegiatan oleh masyarakat atau mahasiswa yang melakukan kuliah lapangan.
“Memang banyak yang mengadakan kegiatan di lokasi itu oleh kelompok masyarakat ataupun mahasiswa. Di lokasi itu kondisi cuacanya dan alamnya yang sejuk dan indah, sehingga menjadi salah satu daya tarik bagi pecinta alam dan wisatawan. Apalagi ada aliran sungai yang tidak jauh dari lokasi tempat cemping itu,” sebut Camat Harau Andri Yasmen. (uus)