Lolly juga mengungkapkan bahwa tugas pengawas partisipatif meliputi edukasi dan akselerasi untuk menciptakan Pilkada yang demokratis. Kampus, dengan tridharma perguruan tingginya, diharapkan dapat menjadi katalis dalam meningkatkan pengawasan partisipatif.
Ketua Bawaslu Sumbar, Alni, menekankan bahwa program Bawaslu Ngampus ini adalah langkah penting dalam melibatkan berbagai pihak, termasuk mahasiswa, dalam pengawasan Pilkada. “Mahasiswa harus memiliki keberanian untuk melaporkan kejanggalan yang ditemukan di lapangan. Peran mahasiswa sangat penting dalam menentukan keterpilihan pasangan calon kepala daerah,” tegas Alni.
Dekan FIS UNP, Afriva Khaidir, juga mendukung penuh kegiatan ini. Ia menyatakan bahwa program Bawaslu Ngampus sangat relevan, terutama karena banyak mahasiswa yang merupakan pemilih pemula. “Kami berharap mahasiswa bisa menjadi pelopor dalam pengawasan partisipatif pada Pilkada Serentak 2024,” ujar Afriva.
Acara ini ditutup dengan penandatanganan MoU Pengawasan Partisipatif antara Bawaslu Sumbar dan BEM KM FIS UNP, serta pembacaan Deklarasi Pengawasan Partisipatif yang dipandu oleh Ketua BEM FIS, Rifaldi. (fer)