PADANG, METRO
Di tengah-tengah badai corona yang menerjang, kawanan pencuri malah memanfaatkan suasana sekolah yang sepi lantaran proses belajar siswa dipindahkan ke rumah. Sarana pendidikan yang ada di SMPN 30 Padang Jalan Baru Andalas, Kelurahan Selatan Nomor 15 Simpang Haru, Kecamatan Padang Timur raib digondol maling, Selasa (7/4).
Parahnya, pencuri komputer itu meninggalkan pesan di papan tulis yang bertuliskan ‘maling berandal’ di sudut kiri atas. Di bagian tengah di tulis kata-kata yang tidak pantas, sementara itu di bagian sudut kanan bawah di bubuhi tanda tangan yang di bawahnya bertuliskan ‘pemaling’.
Kepala sekolah SMPN 30 Padang Revianti menjelaskan, aksi pencurian itu pertama kali diketahui pihaknya usai mengambil absen foto yang akan di kirim ke dinas pendidikan melalui aplikasi online Whatsapp.
“Tadi pagi sekitar pukul 07.15 WIB usai kami mengambil absen di ruangan tata usaha (TU) yang akan di kirim ke dinas pendidikan, Saya pergi ke ruangan saya untuk proses pengiriman absen foto tersebut. Saya sangat kaget kerena begitu pintu di buka ternyata buku-buku yang ada di ruangan Saya terlihat berserakan,” ujar Revianti kepada awak media yang meliput kejadian tersebut.
Selain melihat buku yang berserakan, Revianti juga melihat kondisi laci mejanya yang sudah terbuka dengan kondisi isinya yang acak-acakan. Sementara itu perangkat komputer yang biasanya ada di mejapun telah raib.
“Saya langsung berteriak maling, sehingga rekan-rekan guru yang lain berdatangan ke ruangan. Saya kemudian mengecek sekeliling ruangan dan ternyata terlihat jendela dalam dalam keadaan terbuka dengan kondisi kaca jendela tersebut pecah dan di temukan sebuah batu di dekatnya,” ungkap Revianti.
Ditambahkan Revianti, di dalam ruangannya tersebut ia mendapati satu unit komputer serta satu unit hardisk miliknya raib digondol maling. Tidak hanya ruangannya yang diobrak abrik, pencuri juga mengobrak-abrik ruangan lainnya.
“Setelah diperiksa mereka juga masuk ke ruangan guru. Lima unit infokus, satu unit komputer dan satu unit laptop hilang dibawa kabur pencuri,” ujarnya.
Walaupun telah mengobrak-abrik ruangan kepala sekolah dan ruangan guru, Revianti masih bersyukur karena ruangan komputer yang nantinya akan digunakan untuk ujian berbasis komputer masih dalam kondisi aman tanpa ada yang hilang satupun.
“Kami disini ada dua penjaga, mungkin karena ada penjaga yang berjaga ketat di ruangan komputer tersebut jadi maling tidak berani masuk, karena disana ada 30 unit komputer dengan status pinjaman,” ungkapnya.
Revianti menuturkan, selain mengambil beberapa barang yang ada di sekolah, maling juga meninggal tulisan di papan tulis, bahkan tulisan tersebut di bubuhi tanda tangan.
“Yang anehnya lagi, pencuri tersebut menuliskan kata ‘maling berandal’ dilanjutkan dengan kata yang tidak pantas lalu membubuhkan tandatangan di papan tulis dengan tulisan pemaling,” pungkasnya.
Sementara itu Kapolresta Padang Kombespol Yulmar Try Himawan membenarkan di SMPN 30 Padang telah terjadi kemalingan yang mengakibatkan kerugian hingga ratusan juta rupiah. Jajarannya telah turun ke TKP untuk mengumpulkan bukti-bukti serta meminta keterangan saksi.
“Setelah pihak sekolah melaporkan kejadiannya, anggota langsung ke lokasi untuk mengumpulkan bukti dan keterangan saksi. Kasus ini telah masuk tahap penyelidikan jajaran kami. Semoga kasus ini secepatnya terungkap,” ujar Yulmar. (r)