JAKARTA, METRO – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo mengungkapkan, rekrutmen CPNS 2019 yang pendaftarannya dibuka pada 11 November mendatang terbuka untuk honorer. Dengan catatan, honorer yang memenuhi persyaratan dan ada formasi Jabatannya. Misalnya guru dan tenaga kesehatan. Sedangkan, tenaga administrasi tidak ada.
”Silakan guru honorer dan tenaga kesehatan yang ingin melamar CPNS. Selama memenuhi syarat, tidak ada masalah,” kata Menteri Tjahjo kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Rabu (30/10).
Di mana honorer K2 (guru, tenaga kesehatan, penyuluh pertanian) usia di bawah 35 tahun sudah diberikan kesempatan untuk ikut tes lewat formasi khusus. Kalau ternyata sekarang masih ada honorer yang tersisa, selama usianya masih di bawah 35 tahun dipersilakan ikut tes lewat jalur umum.
”Kami memberikan kesempatan kepada honorer yang memenuhi syarat untuk ikut daftar CPNS jalur umum. Karena masalah honorer K2 sudah diselesaikan pada 2018,” terangnya.
Dia menyebutkan rekrutmen CPNS 2019 dibuka 65 ribu formasi guru, suatu kesempatan besar bagi para pelamar. Bagi guru honorer usianya di bawah 35 tahun, bisa ikut memperebutkan formasi CPNS 2019 yang jumlahnya cukup besar tersebut.
Perbandingan Pensiun
Pemerintah resmi menetapkan jumlah formasi CPNS 2019 yakni sebanyak 197.117 kursi. Seperti yang telah digaungkan sebelumnya, sistem perekrutan kali ini akan banyak menyediakan tempat untuk tenaga pendidikan dan tenaga kesehatan.
Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Mohammad Ridwan menyampaikan, formasi guru yang ditempatkan di daerah akan menjadi posisi yang paling banyak disediakan pada seleksi CPNS 2019, yakni sekitar 60 ribuan formasi.
Namun menurut Ketum Ikatan Guru Indonesia (IG) Muhammad Ramli Rahim, ini menunjukkan rendahnya keberpihakan pemerintah terhadap pendidikan di Indonesia.
Sekadar diketahui, kekurangan guru PNS di sekolah negeri mencapai 1.141.176. Jumlah guru yang akan pensiun dalam kurun waktu 2020-2024 mencapai 391.644 guru. Sementara yang sudah pensiun di tahun 2017-2018 mencapai 90.287.
Bahkan 60 ribuan formasi itu kemungkinan tak cukup mengganti guru pensiun tahun 2019 yang mencapai 62.759 guru. Belum termasuk yang berpindah tugas ke struktural, diangkat jadi kepala sekolah dan pengawas sekolah yang tak lagi memiliki kewajiban mengajar.
“Seleksi CPNS 2019 ini tentu saja akan bertugas paling cepat tahun 2020. Sementara di tahun 2020 jumlah guru pensiun mencapai 72.976 guru,” terang Ramli dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/10).
Pemerintah pun hingga saat ini belum pernah tegas terhadap keharusan menempatkan guru PNS di sekolah-sekolah negeri. Dan masih membiarkan guru-guru PNS bertugas di sekolah swasta. Padahal kewajiban utama pemerintah di sekolah negeri belum dituntaskan. “Jika melihat data-data tersebut, maka di mana keberpihakan pemerintah terhadap dunia pendidikan kita?” ucapnya. (esy/jpnn)