JAKARTA, METRO – Pasca penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri melakukan penangkapan kepada sejumlah terduga teroris. Total ada 22 orang yang diamankan selama lima hari kebelakang. Saat ini, mereka sedang diperiksa intensif oleh aparat.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, operasi penangkapan terduga teroris ini dilakukan di beberapa wilayah seperti di Banten, Jawa Barat, Bali, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Jambi, Jakarta dan Lampung.
“Densus tidak berhenti setelah menangkap 22 orang ini, dalam rangka mencegah tindakan aksi teror yang terjadi di Indonesia,” kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (14/10).
Dedi menjelaskan, penangkapan pertama dilakukan pada Kamis (10/10). Tersangka yang diringkus yakni pelaku penusuk Wiranto, Syahril Alamsyah alias Abu Rara dan istrinya FA. Mereka ditangkap di Pandeglang, Banten. Pada hari yang sama Densus mengamankan WBN alias Budi di Bandung, Jawa Barat.
Sehari berselang, Densus beroperasi di pulau Dewata, Bali. Aparat berhasil menangkap AT dan anaknya ZAI.
“AT ini terkait masalah kelompok Abu Rara keterlibatanya menyusun penyerangan atau amaliyah. Mengetahui Abu Rara melaksanakan amaliyah,” kata Dedi.
Tersangka AT juga diketahui merencanakan aksi teror di Bali. Dia aktif memberikan tutorial membuat bom dengan judul produk Indo di share kelompok mereka. Dalam beraksi AT mengajak putranya.
Dihari yang sama, operasi Densus 88 di Sulawesi Utara menangkap satu orang terduga yakni S alias Jack Sparow. Adapula penangkapan di Jambi terhadap inisial R alias Putra. R, diekathui merupakan master mind dari kelompoknya.
Operasi kemudian bergeser ke ibu kota pada Minggu (13/10). Tepatnya Cengkareng, Jakarta Barat, Densus menangkap satu orang berinisial TH. Kemudian dalam operasi di Lampung ditangkap tersangka NAS. Di bagian timur Indonesia tepatnya di Posos, Sulawesi Tengah Densus juga menangkap A. Sedangkan RF ditangkap di Indramayu, YF dan BA di Cirebon
Pada Senin (14/10) Densus menangkap APS alias Aris Hidayat di Kota Bandar Lampung. Y alias Yudistrira, MRM dan UD. Kembali ke kota kembang Bandung, densus mengamankan lagi tiga tersangka yakni, N, JJ dan AAD.
Dedi menyampaikan, dari keseluruhan terduga teroris yang ditangkap memiliki pola dan ciri khas yang sama dalam melakukan aksinya alias amaliyah. “(Mereka) sifatnya tidak terstruktur di lapangan bergerak secara independen dengan kemampuan masing-masing. Dia bebas,” pungkasnya.
Dalam menjalankan aksi, para terduga teroris ini hanya diminta memberikan info melalui whatsapp atau telegram sebelum amaliyah. Namun, untuk target, waktu dan lokasi amaliyah diserahkan kepada masing-masing tersangka.
Sebelumnya, Menko Polhulam Wiranto diserang Orang Tidak Dikenal (OTK) di tengah kunjungannya ke wilayah Pandeglang, Banten, Peristiwa ini terekam dalam sebuah video pendek. Tayangan ini kemudian dengan cepat viral di media sosial. Dalam video terlihat Wiranto yang mengenakkan batik hijau baru saja turun dari mobilnya.
Dari arah samping belakang sebelah kiri mendadak OTK tersebut yang mengeluarkan senjata tajam mirip pisau dan berusaha menusuk Wiranto. Akibatnya, mantan Panglima TNI tersebut sampai tersungkur ke tanah. Sebanyak 2 orang diamankan dalam kasus ini. Mereka adalah SA alias Abu Rara, 51, dan FA, 21, keduanya merupakan pasangan suami istri.
Akibat kejadian ini, Wiranto harus mengalami 2 luka tusuk di bagian perut. Sedangkan untuk pelaku teridentifikasi terpapar paham radikalisme ISIS. Polri memastikan Abu Rara bagian dari kelompok Abu Zee yang sudah ditangkap pada September 2019. (jpc)