KALBAR, METRO – Sebanyak 50 unit rumah dibagikan Ketua DPD RI, Oesman Sapta Odang, kepada masyarakat di daerah, di kampung halaman, Sukadana, Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), akhir pekan kemarin.
Rumah tersebut dibagikan senator yang akrab disapa OSO itu, bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 1440 H. Sebanyak 50 unit rumah tersebut dibangunnya di Sukadana. Puluhan rumah itu dinamakan Kompleks Perumahan Anjang Odang. Rumah tersebut menghadap laut lepas Selat Karimata, dan Gunung Palung.
Masing-masing 25 rumah dibangun berhadapan. Satu rumah memiliki luas tanah 200 meter, dan bangunan 50 meter. Ada dua kamar di dalamnya. Selain rumah, Oesman Sapta juga memberikan isinya berupa kursi tamu dan kasur untuk masing-masing rumah.
“Sebetulnya ini adalah salah satu program saya, kembali ke desa. Jadi, kalau dari desa asal usulnya, jangan pernah lupakan desa,” kata Oesman Sapta.
Pembagian rumah itu dihadiri puluhan saudara sepupu atau ahli waris yang berhak menerima bangunan tersebut, dan disaksikan Bupati KKU Citra Duani serta Kapolres KKU AKBP Asep Irpan Rosadi. Sistem pembagian juga cukup unik. Sebanyak 50 bola pingpong warna kuning sudah disediakan di dalam sebuah wadah.
Masing-masing bola sudah bertuliskan blok dan nomor rumah. Kemudian satu per satu nama sepupu atau ahli warisnya dipanggil untuk mengambil “undian” yang ada di bola pingpong yang sudah didah. Nah, yang mendapat nomor B5, atau A1, misalnya, langsung menuju rumah tersebut.
Kuncinya sudah digantung di pintu. Setelah rumah dibagikan, maka blok dan nomor harus dicabut. Diganti nama pemiliknya masing-masing. “Jadi keluarga kalau lewat jadi tahu ini rumah siapa. Yang penting ini sepupu saya,” ucap Oesman Sapta.
Sepupu maupun ahli waris sangat antusias mengikuti program tersebut. Oesman Sapta pun sesekali bercanda dengan sepupunya atau yang mewakili. “Kalau tidak begini, susah mau kumpulnya,” ungkap pria kelahiran Sukadana 18 Agustus 1950 itu.
Oesman Sapta mengatakan, Sukadana punya banyak kisah menarik dan bersejarah baginya. Bahkan, kata Oesman Sapta, tidak sedikit orang yang tertarik dengan kabupaten yang penuh kesederhanaan. “Bupati juga ambisius membangun sarana dan prasarana untuk menyejahterahkan warganya, saya sebagai keluarga besar berkewajiban menghidupi keluarga di sini, dan memberikan lapangan pekerjaan dan hunian yang layak,” papar OSO.
Ketua DPD RI itu menegaskan, membangun desa harus dengan cara bermartabat. Rumah ini, sudah dilengkapi sarana dan prasarana yang layak, mulai dari sisi kebersihan, hingga air bersih. “Jadi, kalau mau ambil wudhu kan harus dengan air bersih. Di sini sudah tersedia,” katanya.
OSO berpesan rumah itu tidak boleh dijual. Rumah harus dirawat dengan baik. Kebersihan harus dijaga.
“Setiap tahun nanti akan ada angket soal pemeliharaan kebersihan. Siapa yang paling bersih dan terawat akan mendapat hadiah,” ujarnya.
Bupati Citra Duani mengaku sangat terbantu dengan dibangunnya Perumahan Anjang Odang sehingga bisa membuat Sukadana menjadi lebih rapi dan bersih. “Kekompakan masyarakat, maupun keluarga besar Pak Oesman Sapta terjamin,” tegas dia dalam kesempatan itu.
Pemkab KKU akan menjadikan ini sebagai percontohan pembangunan kompleks perumahan yang ditata rapi, memiliki ruang terbuka, air lancar, dan listrik menyala. “Nanti kami akan aspal jalannya sehingga hujan tidak lagi berlumpur,” ujarnya.
Citra menambahkan dengan dibangun, diresmikan dan diberikan secara cuma-cuma, maka ini motivasi untuk bisa terus membangun.
“Belum ada tokoh daerah yang bagikan 50 rumah, lengkap dengan furniture-nya. Ini membanggakan dan jadi motivasi, supaya bisa berbuat yang terbaik,” ujar Citra.
Kapolres Asep mengatakan, bahwa Kompleks Perumahan Anjang Odang akan dijadikan model sistem keamanan keliling (siskamling) untuk menjadi kampung mandiri keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). “Jadi, akan kami jadikan model mengelola kamtibmas dari komplek perumahan,” kata Asep.
Dia menegaskan bahwa akan terus membimbing warga untuk sadar kamtibmas, termasuk menjadikan masyarakat peduli api. Sebab, alam KKU yang masih bagus, terancam kebakaran hutan. “Jadi kami juga membimbing masyarakat peduli api. Dari sini bisa muncul pioneer masyarakat peduli api,” ujar perwira menengah dengan dua melati di pundak itu.
Rayakan Idul Adha
Ketua DPD RI Oesman Sapta bersama keluarga salat Idul Adha di tanah kelahirannya, Sukadana. Menurutnya, makna hari raya kurban untuknya dan keluarga betul-betul menyentuh semua melalui kejadian Nabi Ibrahim dengan anaknya (Ismail).
“Kita dicerminkan kalau kita tidak berhaji, kita harus melakukan apa di atas dunia ini terhadap lingkungan masyarakat Indonesia. Kita harus berbuat baik dan sebaik-baiknya. Itulah maknanya. Itulah artinya kurban,” kata OSO, usai salat Idul Adha di depan Masjid Oesman Al-Khair, Kayong Utara, Kalbar, kemarin, (11/8).
Seperti diketahui, pemerintah telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 1440 H jatuh pada Minggu (11/8). Di hari Idul Adha ini juga, Senator asal Kalbar ini berpesan untuk Indonesia bahwa negeri yang baru saja Pilpres dan Pileg agar kembali utuh semuanya, kembali utuh dan kembali bersama-sama membangun bangsa sampai tahun 2024 yang akan datang. “Jadi, jangan ada lagi perbedaan-perbedaan saat ini. Mari kita sama-sama membangun bangsa ini bersama-sama,” tegas Oesman.
Ceramah salat Idul Adha disampaikan Jafar Alkatiri yang merupakan Anggota DPD RI terpilih periode 2019-2024 asal Sulawesi Utara. Dalam ceramahnya, Ustad Jafar kembali mengingatkan kisah Nabi Ibrahim yang mendapatkan perintah dari Allah SWT, untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail. Keduanya pun ikhlas menjalankan perintah Allah SWT tersebut. Hingga akhirnya Allah SWT menunjukkan kebesarannya dengan mengganti menjadi domba dari surga.
Ustad Jafar Alkatiri mengingatkan semua umat muslim bisa menghayati makna berkurban. “Mudah-mudahan kita semua bisa menghayati makna kurban. Kalau belum mampu berkurban maka sembelihlah sifat sombong, merasa pandai dari yang lain dan sebagainya,” ujar Jafar dalam kesempatan dihadiri Ketua Komite I DPD RI Benny Rhamdani, anggota DPD RI asal Sulawesi Utara. (fas/adv)