JAKARTA, METRO–Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan data penindakan narkotika, psikotropika dan prekursor (NPP) per Juni 2022. Dalam rentang waktu Januari-Juni 2022 itu, terdapat 379 kasus dengan jumlah 1,868 ton narkotika yang diringkus.
“Pada Juni 2022 1,868 ton dengan jumlah kasus sekitar 379,” ungkap Direktur Interdiksi Narkotika, Syarif Hidayat dalam media gathering, Jumat (17/6).
Ia mengatakan, dalam masa pandemi Covid-19 ini terjadi perubahan besar dalam menyelundupkan barang ilegal ke dalam negeri. Jadi, dari sebelumnya menggunakan jalur udara, kini berubah menjadi jalur darat dan laut.
“Dalam masa pandemi Covid-19 ini terjadi perubahan pola penyelundupan, dari mempergunakan penumpang di dalam pesawat terbang yang masuk ke Indonesia, mengubah lewat pengiriman barang. Kami melihat banyak yang masuk melalui barang kiriman,” tutur dia.
Adapun, barang-barang ilegal tersebut dikirim berasal dari sekitar golden triangle dan golden crescent. Golden triangle sendiri meliputi Thailand, Myanmar dan Laos, sementara golden crescent adalah Afghanisfan, Pakistan serta Iran.
Dari golden crescent itu, beberapa kali barang dimasukkan melalui jalur Selatan untuk sampai ke wilayah Pangandaran. Itu pun berhasil dilacak oleh pihak DJBC dan aparat yang berwenang. “Untuk map itu biasanya masuk ke sekitar perairan Malaka dan landing side di sekitar Aceh dan Sumatera Utara,” jelas Syarif.
Disampaikan olehnya, dalam melaksanakan tugas pokok, pihaknya berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Direktorat Narkotika Bareskrim Polri.
“Kita melakukan kerjasama dengan mereka, kita bergerak di bidang intelejen dan pengungkapan jaringan, untuk penuntutan itu dari kepolisan, dari 1,8 ton dalam 10 juni itu kita limpahkan ke kepolisian lebih lanjut,” kata Syarif.
Selain memperkuat perbatasan, DJBC juga melakukan patroli siber. Jadi, seluruh kantor pelayanan kantor pusat bea cukai melakukan analisis untuk perdagangn narkotika di dark web, Instagram dan Facebook.
“Sampai saat ini hampir setiap hari kita mendapatkan. tidak hanya pada saat masuk, tapi juga peredaran,” pungkasnya. (jpg)