PADANG, METRO–Kebakaran besar melanda Pasar Raya Padang Blok A, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Selasa, (7/5) sekitar pukul 13.30 WIB. Akibatnya, belasan toko yang ada di kawasan itu dilaporkan ludes dilahap si jago merah dan satu orang mengalami luka bakar.
Saking besarnya kebakaran itu, Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang cukup kesulitan untuk memadamkan api. Apalagi, dalam toko yang terbakar berisi barang dagangan mainan anak-anak yang berbahan plastik, sehingga membuat api dengan cepat membesar.
Pantauan POSMETRO di lokasi kejadian, belasan petak toko yang berlantai tiga dan dua, hangus akibat api yang menjalar ke semua sisi bangunan. Puluhan armada beserta personel dari Damkar Padang dibantu armada pemadam dari PT Semen Padang berusaha semaksimal mungkin untuk dapat memadamkan api.
Meski sore sempat diguyur hujan, api yang membakar kawasan Blok A itu tetap saja membesar. Hingga pukul 18.30 WIB, menjelang magrib, api baru bisa dikendalikan. Meski begitu, petugas pemadam masih berada di lokasi yang dijaga ketat oleh pihak kepolisian dari Polresta Padang, maupun Polda Sumbar.
Di sekitar lokasi juga sesak oleh masyarakat sekitar yang ingin menyaksikan langsung peristiwa kebakaran ini. Ramainya warga juga membuat armada pemadam yang ingin keluar-masuk sedikit terhambat. Wali Kota Padang, Hendri Septa, bersama Wawako Ekos Albar, tampak hadir langsung di lokasi kejadian, dan menyaksikan proses pemadaman api oleh personel damkar.
Suara-suara letupan dari dalam toko tersebut terdengar beberapa kali yang diduga berasal dari kembang api atau mercun dalam toko. Diketahui pertokoan ini menjual mainan anak-anak, berupa sepeda listrik dan mainan lainnya yang terbuat dari plastik sehingga mudah terbakar.
Berdasarkan kesaksian salah seorang pemilik toko yang menjadi korban dalam peristiwa itu, Elismar (71) mengatakan kepada POSMETRO bahwa saat itu dia bersama suami sedang berada di toko, dan saat itu dia sedang membaca Alquran usai shalat Zuhur.
“Tiba-tiba datang salah seorang karyawan yang mengatakan bahwa ada bau kabel yang terbakar. Dan setelah di cek ternyata sudah muncul api dari lantai atas. Api diduga berasal dari korsleting listrik,” katanya.
Setelah mengetahui adanya api, lanjutnya, suaminya bernama Marlis (79) langsung naik ke atas dengan maksud untuk memadamkan api tersebut dengan alat pemadam api ringan (Apar). Namun, karena kondisi yang sudah tua Marlis tidak dapat mengangkat Apar miliknya yang cukup berat, yang kemudian dia terjatuh dan menjadi korban.
“Suami saya mengalami terbakar di bagian tangan dan langsung dilarikan ke rumah sakit M Djamil untuk mendapatkan perawatan medis,” ujarnya.
Dijelaskannya, satu jam sebelum musibah kebakaran tersebut terjadi, toko-toko mainan disana kebetulan barang baru sedang masuk dari pemasok. Sekitar 32 dua mobil odong-odong baru saja di bongkar le gudang penampungan. Dan menurutnya, itulah yang meletup-letup saat kebakaran itu terjadi di pertokoan tersebut.
Polda Sumbar Selidiki Penyebab Kebakaran