PASAMAN, METRO – Hujan lebat yang mengguyur Pasaman sejak Selasa (9/10) hingga Rabu (10/10) dini hari membuat sejumlah kecamatan terendam banjir. Seperti di Kecamatan Rao, Rao Selatan, Panti dan Padang Gelugur.
Akibatnya, ratusan rumah warga terendam banjir. Tidak hanya itu, di jalan lintas Sumatera (Jalinsum) di daerah itu juga terandam banjir. Bahkan di beberapa titik redapat pohon tumbang, sehingga menyulitkan para pengendara melewati jalan tersebut.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pasaman, Masfet Kenedi menyebut, banjir sampai tengah malam mulai dari ketinggian 30 CM hingga 1 meter masuk ke dalam rumah warga. Warga terpaksa mengungsi ke perkampungan yang tidak terdampak banjir. Tidak ada korban jiwa, namun ditaksir kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
Dijelaskan Maspet, banjir yang paling parah terjadi di Kecamatan Rao Selatan yakni di Perkampungan Lubuk Layang, Tanjung Durian dan Kampung Pisang Jorong Tujuh Nagari Lansek Kadok Kecamatan Rao Selatan. Ketinggian air di dalam rumah warga mencapai lebih dari 1 meter.
Namun, kata Maspet, data pasti berapa jumlah rumah terendam banjir di daerah itu belum diketahui pasti. Sebab, sejak malam tadi pihaknya turun ke lokasi membantu mengevakuasi warga ke daerah yang aman. ”Kini air sudah mulai surut. Warga sudah mulai membersihkan rumahnya yang terkena dampak banjir,” kata Maspet.
Puluhan SD di daerah itu juga ikut terendam banjir dan ketinggian air di dalam gedung sekolah mencapai 1 meter lebih. Akibatnya para siswa terpaksa diliburkan. Karena hingga Rabu (10/10) pagi banjir masih menggenangi gedung sekolah.
Di samping itu longsor dan pohon tumbang juga terjadi di sepanjang jalan di wilayah di Pasaman yakni di Muara Cubadak, Nagari Padang Mentinggi, Kecamatan Rao. Akibatnya, akses jalan menuju Mandailing Natal Sumatera Utara (Sumut) sempat mengalami putus total. Ratusan pengendara ikut terjebak di sepanjang longsoran tersebut. “Namun, kini jalan menuju Medan Sumut sudah bisa dilalui,” kata Maspet.
Meskipun sudah bisa dilalui, kata Maspet, pengendara diminta tetap berhati-hati melalui jalan yang sempat putus total sekitar 12 jam tersebut. Pasalnya di lokasi itu saat ini masih banyak pohon tumbang yang menutupi sebagian badan jalan, ditambah lagi permukaan jalan yang licin akibat tertimbun material tanah bekas longsoran.
Dijelaskan Maspet, sebelumnya ada lima titik longsor dan kayu tumbang di sepanjang jalan sepanjang jalan di Muara Cubadak Nagari Padang Mentinggi Kecamatan Rao. Sehingga arus lalulintas menju Provinsi Sumatera Utara sempat putus total.
Ratusan Kendaraan Terjebak
Kapolsek Rao AKP M Rozi mengatakan pihaknya juga ikut membantu dalam mengatur lalu lintas di daerah itu, akibat longsor yang terjadi tadi malam, katanya, ratusan kendaraan terjebak dan terpaksa mengantre di sepanjang wilayah longsoran. “Hampir 3 KM kendaraan dari arah Rao dan Muara Sipongi Sumut terjadi antrean, namun kini sudah bisa dilalui” ungkapnya.
Kepala dinas Pendidikan Pasaman Azhari, membenarkan jika sekolah yang terkena dampak banjir di Pasaman terpaksa diliburkan. Tidak hanya air namun juga lumpur masuk ke dalam ruang gedung sekolah.
”Benar, hingga Rabu pagi air masih setinggi pinggang orang dewasa di dalam gedung sekolah. Terpaksa para murid dipulangkan karena tidak memungkinkan untuk dipaksakan belajar,” jelasnya.