PADANG, METRO
Seorang anggota Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Padang, yang sedang bertugas mengevakuasi korban yang hanyut di Lubuk Hitam, dianiaya oleh salah satu pedagang kaki lima (PKL) di pinggir jalan Kompleks Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Padang.
Akibatnya, korban yang diketahui bernama Rudi Salam (23) warga Parak Laweh, Kecamatan Lubuk Begalung, mengalami luka memar di bagian mulut, serta mengeluarkan darah segar di kepala. Tak terima atas aksi penganiayaan itu, korban pun kemudian melapor ke Polresta Padang.
Kejadian penganiayan tersebut terjadi pada Sabtu (27/3) sekitar pukul 10.30 WIB di pinggir jalan depan kantor balai pelaksanaan jalan Nasional III Jati Baru, atau disebelah kantor Rumah Sakit Bhayangkara Padang.
Informasi yang diterima, korban yang secara sukarela dan misi kemanusian yang bertugas di kantor PMI Kota Padang ini mendapat perintah untuk membantu TNI -Polri mengevakuasi jasad tiga korban hanyut di Lubuk Hitam, Kecamatan Bungus Teluk Kabung.
Korban pun membawa satu orang jenazah seorang mahasiswi yang ditemukan oleh tim gabungan meninggal dunia. Sesuai perintah, korban yang bertugas membawa ambulans langsung membawa jenazah tersebut ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Padang.
Sesampai di sana, jenazah langsung diturunkan dari dalam mobil ambulans. Setelah jenazah diturunkan, mobil ambulans lainnya hendak masuk, sehingga korban terpaksa memindahkan mobil ambulans yang dibawanya. Namun, saat itu kondisi lapangan parkir rumah sakit tersebut penuh.
Korban pun berinisiatif memakirkan di depan kantor balai pelaksaaan jalan Nasional III Jati Baru, atau persisnya di sebelah kantor Rumah Sakit Bhayangkara Padang. Saat itulah, tiba-tiba ada seseorang yang diduga sebagai pedagang kaki lima yang mau berjualan langsung marah kepada korban.
Pasalnya, pedagang itu tidak mau mobil ambulans parkir di sana, meski hanya sementara waktu. Setelah berdebat, terjadilah cekcok dan penganiayaan yang dilakukan oleh pedagang kaki lima tersebut.
“Saya jelaskan bahwa saya sedang melaksanakan tugas kemanusiaan dari PMI dan meminta waktu sebentar, namun dia bersikukuh tetap melarang saya berhenti, sempat terjadi perdebatan di sana dan sempat dilerai oleh keluarganya,” kata Rudi.
Saat hendak masuk ke dalam rumah sakit, kata Rudi, dirinya langsung dipukul di bagian kepala oleh pemuda yang ribut dengannya tersebut.
“Mungkin karena lepas dari pegangan orang tuanya itu, saya langsung dipukul dari arah belakang di bagian rahang sebelah kiri, saat kejadian itu, teman-teman sudah di dalam rumah sakit,”katanya.
Rudi mengatakan, secara pribadi dia dan pihak keluarganya hendak melanjutkan kasus tersebut ke ranah hukum lantaran keluarga pedagang kaki lima tersebut tidak menunjukkan itikad baik
“Sebenarnya sih dari pihak keluarga ingin melanjutkan (kasus) ini, karena dari pihak si pemukul tidak ada itikad baik, dia ingin selesaikan secara kekeluargaan, tapi malah harus saya pula yang menemui dia, itu tidak masuk akal dan tidak mengenakan, tidak mungkin,”katanya.
Sementara itu, Kepala Markas PMI Kota Padang, Yunaldi mengatakan, pihaknya sudah membuat surat pengaduan yang ditujukan ke Kapolresta Padang, Kombes Imran Amir dengan nomor: 059/01.04. 01/SP/PMI/III/2021.
“Yang jelas kami dari PMI Kota Padang akan siap mendampingi (Rudi Salam), karena bagaimanapun, dia adalah anggota saya, di bawah tanggungjawab saya dan saat kejadian dia sedang melaksanakan tugas kemanusiaan,” katanya.
Pihaknya merencanakan akan melayangkan surat pengaduan atau audiensi dengan Kombes Imran Amir terkait peristiwa yang dialami oleh jajarannya. Ke depan pihaknya berharap mendapatkan perlindungan dari aparat keamanan pada saat melaksanakan tugas kemanusiaan.
“Rencana, dalam waktu dekat ini kami akan antarkan surat itu atau audiensi dengan Kapolresta Padang dan melaporkan juga kejadian tersebut ke Dewan Pembina atau Penasehat kami, karena bagaimana pun kami harus melaporkan kejadian ini,” ucapnya (rom)