PADANG, METRO – Jelang pelaksanaan Ujian Nasional (UN) pada 3 April lalu, tiba-tiba saja BDZ (18), hilang dari rumah. Siswi SMK di Kota Padang ini, diduga dilarikan oleh seorang pria yang baru dikenalnya melalui jejaring sosial facebook. Sampai Minggu (16/4) siswi jolong gadang ini, belum diketahui keberadaannya.
Anak bungsu pasangan Pin Petrus Zai alias Onsu (49) dan Tanila Harefa (45) ini, diketahui sudah hilang sejak 22 Maret lalu. Cemas dengan kondisi putri bungsunya, Onsu sudah membuat laporan ke Polresta Padang, LP/607/K/IV/2017-SPKT Unit III tanggal 3 April lalu. Menurut Onsu, putrinya yang berparas cantik ini telah dibawa kabur oleh sang pacar, HPK (22).
Menurut Onsu kepada penyidik, dua minggu sebelum UN putrinya masih berada di rumah. Namun, pada 22 Maret 2017, tiba-tiba datang teman perempuan anaknya bernama Ovi ke rumah mereka di Jalan Terandam.
”Entah apa sebabnya, ternyata anak saya dibawa ke rumah HPK ke kawasan Pegambiran. Setelah dua malam, anak saya diantar ke rumah YH yang terletak kawasan Aur Duri, Kecamatan Padang Timur,” cerita Onsu kepada POSMETRO, Minggu (15/4).
Namun, sebut Onsu, berselang beberapa saat kemudian, putrinya yang berambut panjang ini, dijemput pacarnya HPK. ”Kata putri saya dia kenal dengan HPK melalui facebook. Saya sendiri tidak kenal dekat dengan laki-laki tersebut. Setelah itu, anak saya tak adakabar lagi. Bahkan, ketika handphone dia dihubungi tidak ada jawaban,” ungkap Onsu, yang sudah bingung dan cemas dengan kondisi putrinya itu.
Sejak 22 Maret itu, Onsu bersama pihak keluarga besar sudah mencari putrinya ke segala tempat yang kemungkinan dikunjungi anaknya tersebut. Tapi, hasilnya nihil. Bahkan, saat pelaksanaan UN makin dekat, kabar tentang anaknya itu tak jua ada. ”Anak saya sudah gagal ikut UN,” imbuhnya.
Onsu mengaku, selama ini putrinya tersebut adalah anak penurut. ”Kami sekeluarga cemas. Hangat isu penculikan anak saat ini, takut merembes ke anak saya. Apalagi usianya masih 18 tahun dan bersekolah SMK 8, di Cengkeh,” tutur Onsu.
”Kami berharap polisi bisa membantu. Saya takut anak kami dianiaya atau terjadi hal-hal yang tidak diingini,” lanjutnya. Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Padang Kompol Daeng Rahman mengaku, laporan dari pihak keluarga korban sudah masuk.
Laporan tertanda Pin Petrus Zai, warga Terandam RT 03/RW 04, Kelurahan Sawahan, Kecamatan Padang Timur itu, masih dalam penyelidikan polisi.
”Untuk warga Kota Padang yang lain, kami berharap tetap melakukan pengawasan terhadap anak anak remajanya. Batasi pergaulan dan selalu melakukan croschek kepada mereka berpergian,” ingat Daeng Rahman. (ped)