PADANGPANJANG, METRO–Mangkraknya pembangunan Sport Center sepertinya telah menjadi gunjingan masyarakat di tengah-tengah geliat Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) di Kota Padangpanjang. Dilanjutkan atau tidaknya pembangunan itu tentunya melihat dari kesanggupan APBD dan sejauh mana pemanfaatannya bagi masyarakat.
“Ini “PR” bagi kepala daerah terpilih nantinya. Sejauh ini saya melihat tidak ada kerinduan dan keresahan warga akan selesainya bangunan itu. Pasalnya, pembangunan Sport Center telah memberi beban APBD yang tidak sesuai dengan pemanfaatannya,” ujar salah seorang tokoh masyarakat Kota Padangpanjang Basrizal Dt Pangulu Basa saat berbincang bincang dengan Posmetro
Pembangunan Sport Center , B.Dt. Pangulu Basa menilai pembangunan Sport Center di kawasan Sago, Kelurahan Ngalau, Padangpanjang Timur tersebut belum menjadi kebutuhan masyarakat.
Sementara untuk menyelesaikan pembangunan akan menyerap APBD yang begitu besar. Jika serapan APBD tinggi, ungkap B, Dt Pangulu Basa, tentunya pemerintah daerah akan kembali mengalokasikan anggaran untuk merampungkan pembangunan.
Menyikapi persoalan anggaran, tidak menutup kemungkinan pengambil kebijakan akan melakukan pemangkasan anggaran sejumlah program pembangunan lainnya.
“Jika Kota Padangpanjang dalam konteks pendidikan maka sebaiknya Sport Center mesti alih fungsi sebagai fasilitas pendidikan. Ketika Pemko Padangpanjang mampu menghadirkan Universitas Negeri maka Padangpanjang sebagai kota pendidikan akan terwujud.” ujarnya.
Sementara fasilitas yang kini masih dalam tahap pembangunan tetap terpakai sebagai sarana pendidikan nantinya. “Kita merindukan Padangpanjang kota pendidikan mampu melahirkan para intelektual yang nantinya akan meneruskan estafet pembangunan,” katanya.
“Untuk pemusatan olahraga, pembenahan GOR Bancah Laweh yang representatif akan lebih baik. Terkait anggaran, pembenahan tidak akan terlalu membebani APBD,”tegas B.Dt Pangulu Basa yang juga sebagai pemerhati pembangunan di Kota Padangpanjang.