PADANG, METRO–Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Bakhtiar menyampaikan program strategis dan program operasional PWM sampai 2027, dalam pertemuan dengan Ketua DPD RI 2009-2016 Irman Gusman bersama Anggota DPR RI Komisi II Guspardi Gaus, di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sawahan 62 Padang, Sabtu (28/1).
Pertemuan tersebut dihadiri Mantan Ketua PWM 2015-2022, Shofwan Karim Elhussein dan Senior Aisyiah Meiliarni Rusli. Tampak hadir Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiah PWA Syuraini bersama Sekretaris Delvina, serta pengurus Muhammadiyah di daerah Dr. Fakhri Zaki, Afrijal Harun, Drs. Mukhzendra dan rombongan.
Pada pertemuan yang dimoderatori Sekretaris PWM Apris itu, juga dihadiri oleh senior Muhammadiyah-Aisyiah Ketua 2015-2022, Dr. Shofwan Karim Elhussein, M.A dan Dra. Hj. Meiliarni Rusli ini.
“Program tersebut diantaranya mengkonkritkan wacana muktamar Muhammadiyah ke-49 di Sumbar pada 2027, pembinaan ideologi dan pemahaman – praktik Al Islam-Kemuhammadiyahan, Kepemimpinan dan Keorganisasian,” ucap Bakhtiar didampingi Sekretaris Apris Yaman, Bendahara M Najmi Tarmizi dan seluruh Wakil Ketua PWM 2022-2027.
Lebih lanjut dikatakannya, dalam waktu dekat, PWM juga akan melaksanakan Darul Arqam dan Baitul Arqam bagi unsur pimpinan PWM, PDM. Pembinaan tersebut akan diikuti semua pimpinan dan tokoh persyarikatan serta Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
Ketua PWM menekankan untuk menghadapi Pemilu 2024, Muhammadiyah akan menyukseskan tokoh dan kader Muhammadiyah yang telah menjadi DCS (daftar calon sementara) dan DCT (daftar calon tetap). Muhammadiyah merekrut secara sistematis untuk DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi, Kota dan Kabupaten.
Sementara itu, Ketua PWA 2022-2027 Syuraini menyampaikan kelanjutan Program AUM kesehatan, sosial dan pendidikan Aisyiah. Di antaranya RSUA dan Polita.
“RSUA akan dibangun gedung baru di tempat yang sama. Telah disiapkan design baru tiga lantai dengan proposal gambar audio – visual 3 dimensi dengan biaya Rp85 miliar. Begitupula, Polita sebagai peningkatan dari akademi keperawatan sebelumnya itu. Di lokasi sekarang dan akan diperluas jalan masuk, gedung lain, labor dan sarana prasarana Kampus,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Irman Gusman menyambut baik dan ucapkan selamat kepada PWM-PWA 2022-2027 yang terpilih pada Muswil Terpadu 23 – 25 Desember 2022 dan sudah di SK kan PPM-PPA awal Januari 2023 ini Ia menyambut baik apa yang disampaikan Ketua PWM dan PWA. “Saya menyambut baik dan membantu sekuat daya dan upaya untuk Muktamar ke 49 pada 2027 di Sumbar. Saya insha Allah membantu dengan segala cara baik pikiran, networking-relasi, sumberdaya dan harta semampu dan seoptimal mungkin,” tegasnya.
Persyarikatan Muhammadiyah, kata Irman, adalah gerakan persyarikatan terbaik di dunia dalam rentang waktu lebih satu abad. Tepatnya masuk 111 tahun hitungan miladiyah.
Bila Muhammadiyah disigi dari perspektif manajemen modern-kolosal, sebagai entitas atau wujud Corporate Company dunia-global seperti Ford Motor Company (1903) dan General Motor (1908) Sony dan lain-lain, Muhammadiyah adalah ‘mukjizat’, sesuatu yang sangat istimewa.
Sementara deretan kedua global-corporate company tadi, sekarang megap-megap atau tidak sehebat dulu. Sementara Muhammadiyah dalam entitasnya abad kedua atau milininium ketiga dunia, ternyata semakin bersinar.
Ada dan bergerak cepat di seluruh wilayah daratan, lautan dan kepulauan Indonesia. Ada di seluruh dunia di 5 benua dan 7 Samudera yang resmi tak resmi. Menurut catatan resmi terakhir yang resmi atau PCIM ada di 29 negara di luar Indonesia.
Sangat tepat “battle cried” Muhammadiyah abad ke-2 ini, Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta”. Bahkan pada pertemuan ekonomi dunia Davos, lantunan pekikan benteng gerakan Muhammadiyah tadi menjadi agenda pokok pada tahun-tahun terakhir tadi.
Lebih jauh Irman menggambarkan betapa mandirinya Muhammadiyah dan betapa besarnya sahamnya untuk bangsa. Sayangnya untuk dunia politik dan kekuasaan umpan balik tidak seimbang.
“Sekarang dan ke depan kita revitalisasi. Masa lalu peranan kebangsaan Muhammadiyah sangat optimal. Mereka masuk ke dalam dan menjadi lokomotif. Harus diakui keadaan itu hampir paripurna pada pergeseran Orba ke Orform (Orde Reformasi). Sayang tidak terbina lebih lanjut. Oleh karena itu kita harus kembali ke pangkal. Antara lain penataan kekuatan ekonomi Muhammadiyah dan kekuatan politik Muhammadiyah,” jelasnya.
Untuk ekonomi, Irman menawarkan beberapa network untuk memasifkan sumber daya antara lain dengan Dr Anwar Abbas Ketua PPM dan Enterepreneur sukses Yendra Fahmi, Nurhayati Subakat dan Tony Firmansyah serta tokoh nasional dan lokal lainnya.
Untuk corporate dunia putra Gusman Gaus Rektor UMSB 1982-1987 ini menawarkan pengelolaan limbah produktif sawit dan carbon trade.
Untuk dunia politik kebangsaan sudah harus diubah paradigma ‘malu-malu’ kucing dengan diksi dan narasi baru yang lebih berisi ketegasan dan tanggungjawab empirik dan faktual. (cr1)
Komentar