“Semoga apa yang kita laksanakan ini dapat memberikan hal yang lebih baik bagi masyarakat dan menjadi amal ibadah bagi kita semua,” tutupnya.
Sementara itu Camat Payakumbuh Barat, Ul Fakhri menyebut dari 85 usulan yang lahir tersebut 80 diantaranya untuk pembangunan fisik dan 5 (lima) untuk pemberdayaan masyarakat. “Mudah-mudahan semua kebutuhan masyarakat di Payakumbuh Barat bisa terkafer dan hasilnya nanti bisa dinikmati masyarakat,” katanya.
Ia menyebut, isu strategis yang saat ini tengah berkembang terkait kemiskinan ektrem, diakuinya di Payakumbuh Barat cukup banyak. Karena Payakumbuh Barat merupakan kecamatan dengan penduduk terpadat di Kota Payakumbuh.
“Kita di Payakumbuh Barat cukup banyak, karena jumlah penduduk kita yang terbanyak. Tapi, dari data awal dari 14 KK miskin yang ada disini sekarang sudah berkurang jadi 10 KK. Dan target kita di 2024 ini zero KK miskin di Payakumbuh Barat,” terangnya.
Untuk stunting, disebutkan Ul Fakhri, Kecamatan Payakumbuh Barat juga memiliki PR yang paling berat, dari data awal yang diberikan Dinas P3AP2KB ada 116 anak stunting di wilayahnya. “Setelah 1 tahun kita berikan asupan gizi, dari 116 anak stunting, sampai akhir Desember 2023 lalu, alhamdulillah turun menjadi 83 kasus,” ucapnya.
Terkait masalah sampah, dikatakannya, berkat sosialisasi kepada masyarakat, TPS liar yang sempat berkembang disana berhasil di basmi satu persatu. “Kita terus sosialisasikan kepada masyarakat untuk memilah sampah terlebih dahulu sebelum dibuang ke tempat pembuangan sampah. Dan yang di buang itu benar-benar sampah yang sudah terpilah,” tutupnya. (***)