BUNDO Kanduang memiliki peran yang sangat penting di tengah masyarakat Minangkabau. Tidak hanya berperan dalam keluarganya, tetapi juga terhadap masyarakat.
Dalam upaya meningkatkan peranan dari Bundo Kandung, Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar menggelar bimbingan teknis (bimtek) peningkatan kapasitas Bundo Kanduang, Selasa (7/5) di Museum Adityawarman, Padang.
Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Jefrinal Arifin mewakili Gubernur Sumbar dalam sambutannya pada pembukaan bimtek pagi itu mengatakan, Bundo Kanduang mampu berperan mulai dari keluarga hingga masyarakat sebagai pribadi, sebagai istri, ibu, pemangku adat yang bisa menjadi tauladan dalam keluarga dan masyarakat.
“Perempuan Minangkabau bukanlah sembarangan, sebab kedudukannya sangat tinggi. Perempuan Minangkabau yang disebut sebagai Bundo Kanduang memiliki peranan yang teramat sentral dalam masyarakat Minang. Dia penjaga Rumah Gadang. Perempuan di Minangkabau bertanggung jawab atas rumah gadang, harta pusako tinggi, dan juga lambang bagi kaumnya,”sebut Jefrinal Arifin.
Dikatakannya, Bundo Kanduang juga bukan individu yang biasa-biasa saja. Ia banyak memiliki keistimewaan. Bundo Kanduang dikenal dengan sifatnya yang lemah lembut yang digambarkan dengan “samuik tapijak indak mati”, berkemauan keras yang digambarkan dengan “alu tataruang patah tigo”. Dalam ilmu agama digambarkan dengan “unduang-unduang ka Madinah, payuang panji ka sarugo”, yang berarti bijaksana dan juga berpengetahuan luas.
Kedudukan yang terhormat ini menjadi keuntungan tersendiri bagi perempuan Minangkabau. Di mana perempuan di Minangkabau sangat dihormati secara keseluruhan. Nasehat-nasehat Bundo Kanduang adalah pelajaran-pelajaran yang berharga.