Narasumber sekaligus Therapist, Benni Warlis menyebutkan, merokok itu merupakan suatu kebiasaan yang pada akhirnya akan menjadi suatu karakter, di mana hal itu tidak terlepas dari sumber utamanya yakni pikiran.
“Bayangkan saja sudah dilarang istri dan anak kebiasaan merokok saya belum juga hilang. Bahkan, tidak bisa dilarang untuk berhenti. Dan, sejak saya batuk berkepanjangan itulah saya berpikir untuk mencoba berhenti,” ungkapnya yang juga merupakan Asisten II dilingkup Setdaprov Sumbar.
Makanya, kata Benni kebiasaan merokok itu susah untuk menghilangkannya jika tidak dari niat sendiri. Meskipun sudah mencoba-coba ingin berhenti jika tidak dari niat sendiri sangat susah pula.
“Intinya utama niat. Saya niatkan lalu praktekan, insyaallah sejak 2002 sudah tidak merokok lagi. Dan, itu saya ingin terapkan kepada semua orang dekat saya bahkan masyarakat baik itu memberikan pengalaman bagaimana saya berhenti merokok. Bahkan, dari sini saya belajar untuk memberikan terapi bagi masyarakat yang ingin berhenti merokok,” katanya.
Sambungnya, terapi itu sederhana saja. Sehingga, dengan terapi yang dilakukan secara massal ini. Maka, peserta nantinya juga dapat melakukan terapi kepada yang lainnya. Dan, pengetahuan terapi berhenti merokok ini dapat tersebar ke seluruh Sumbar.
Kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Yozarwardi Usama Putra yang ikut serta dalam terapis tersebut mengungkapkan dirinya dahulu waktu masih kerja di swasta sempat menjadi perokoko berat. Karena, suasana kerja yang berada di tengah hutan. Namun, sejak diangkat menjadi PNS dirinya sudah berangsur-angsur berhenti merokok.
“Sejak jadi PNS. Saya sudah berangsur-angsur berhenti merokok. Apalagi, saya berada di dinas kehutanan yang notabene perlu stamina. Karena keluar masuk hutan. Dan sejak tahun 1998 saya total berhenti merokok,” katanya. (mil)
Komentar