Kabut asap pekat di Pasaman, membuat pengendara harus menghidupkan lampu di siang hari.
PAINAN, METRO–Kabut asap membuat mahasiswa mulai kehilangan kesabaran. Dengan berjalan kaki dari Bundaran UHA Painan,ratusan mahasiswa dari lintas organisasi mendatangi Kantor Bupati Pesisir Selatan untuk menyampaikan tuntutan. Mendapat pengawalan dari pihak polisi, mahasiswa diterima Plh Bupati Pessel Ir Erizon dan Kapolres Pesisir Selatan AKBP Deni Yuhasdi.
Dalam orasinya, mahasiswa meminta Pemkab Pessel melakukan tindakan nyata dan serius menanggani kabut asap. Selain itu, dalam orasinya, mahasiswa juga meminta Dinkes, Dinas Kehutanan dan Dinas Perkebunan bisa turun ke lapangan melihat kondisi masyarakat. “Jangan hanya antisipasi, tapi tindakan tegas dan nyata. Kalau perlu memanggil perusahaan yang ada di Pesisir Selatan,” ujar salah seorang perwakilan mahasiswa.
Sementara itu Plh Bupati Pessel Erizon mengapresiasi kepedulian rekan- rekan mahasiswa terhadap kabut asap yang terjadi di Pesisir Selatan. Dihadapan mahasiwa, Erizon memastikan bahwa di Pesisir Selatan tidak terdapat titik api. “Kalau ada perusahaan yang dibawah APL akan kita cabut izinnya,” sebutnya.
Aksi mahasiswa berlanjut ke DPRD Pessel. Di sana, sempat terjadi aksi saling dorong polisi dan mahasiswa, dikarenakan tak ada anggota dewan yang menemui. Saat situasi kian panas, Ketua DPRD Pessel Martawijaya Datuak rajo Bagampo menemui mahasiswa. (m)