PADANG, METRO–Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) WARSI menggelar silaturahmi dan buka bersama dengan media, Civil Society Organization (CSO), dan anggota perkumpulan pada Jumat (21/3) untuk meningkatkan pemahaman dan menyebarluaskan informasi terkait pengelolaan hutan berkelanjutan serta dampaknya untuk lingkungan dan masyarakat di Provinsi Sumatra Barat.
Lebih dari 30 tahun, KKI WARSI berkomitmen untuk menjaga lingkungan dengan menyelamatkan hutan tersisa dan melakukan pendampingan masyarakat di sekitar hutan. Upaya ini dilakukan KKI WARSI di empat provinsi di Indonesia, diantaranya Provinsi Jambi, Bengkulu, Sumatra Barat, dan Kalimantan Utara.
Di Provinsi Sumatra Barat, KKI WARSI telah mendampingi 47 izin kelola Perhutanan Sosial (PS) yang tersebar di 8 kabupaten dengan total luasan 96.482 ha. Di samping itu, KKI WARSI juga melakukan upaya tutupan hutan di areal PS yang didampingi seluas 67.818 ha.
Manajer Program Pengelolaan Pengetahuan, Evaluasi dan Pengembangan Sumber daya KKI WARSI, Riche Rahma Dewita menyampaikan capaian KKI WARSI dalam menyelamatkan dan mendampingi masyarakat di sekitar hutan di Provinsi Sumatra Barat.
“KKI WARSI telah melakukan penyaluran dana hibah untuk pengelolaan hutan dan pengembangan usaha berbasis masyarakat di Provinsi Sumatra Barat kepada 13 Community Based Organization (CBO) dan 2 CSO dengan total dana yang diberikan sebesar Rp2,3 Miliar,” katanya.
Dengan penguatan kapasitas yang dilakukan, penerima dana hibah ini berhasil mendapatkan dana dari pihak ketiga sebesar Rp159 Juta, sehingga total dukungan dana yang digunakan untuk program ini sebesar Rp 2,4 Miliar.
Lanjutnya, kegiatan pendampingan yang dilakukan diantaranya yakni peningkatan kapasitas dan penguatan kelembagaan, pengamanan dan perlindungan hutan, pengembangan usaha berbasis masyarakat, pembangunan jaringan antar komunitas dan pasar lokal untuk penjualan produk, pembangunan infrastruktur pengembangan usaha dan pengamanan hutan, serta mobilisasi dukungan untuk kebijakan dan Pendanaan lain.
Peningkatan kapasitas masyarakat lokal di sekitar hutan yang dilakukan oleh KKI WARSI di Provinsi Sumatra Barat berhasil memanfaatkan imbal jasa lingkungan dengan program Pohon Asuh (pohonasuh.org) dengan total pohon yang telah diasuh sebanyak 1.593 pohon dan dana imbal jasa lingkungan yang didapat sebesar Rp570 Juta.
Selain itu, KKI WARSI juga mendampingi 23 kelompok usaha yang mengelola Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di Provinsi Sumatra Barat, diantaranya terdiri dari Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS), Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), dan KP (Kelompok Perempuan).
Komentar