PADANG, METRO
Selama pemberlakuan larangan mudik Lebaran 6 hingga 17 Mei, sebanyak 1300 personel gabungan akan melakukan penyekatan bagi pemudik yang akan memasuki wilayah Sumbar. Operasi Ketupat Singgalang itu akan difokuskan di jalur utama dan perbatasan. Bagi tidak memenuhi syarat dan memiliki keperluan mendesak, pengendara akan diputar balik.
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, untuk pengendara yang boleh masuk hanya berkaitan dengan kedinasan. Begitu juga jika ada keperluan yang mendesak dan penting alias darurat.
“Salah satunya urgent untuk dibawa ke rumah sakit dan izin pimpinan instansi. Jadi seluruh pintu masuk ke Sumbar akan kita awasi dan jaga. Akan diterjunkan 1.300 san personel yang membantu pengamanan di jalur Sumbar. Nanti ada 55 pos PAM dan pelayanan,” kata Satake Bayu, Selasa (20/4).
Upaya ini, dijelaskan Kombes Pol Satake Bayu sebagai bentuk dukungan kebijakan pemerintah terkait larangan mudik lebaran. Penyekatan akan dimulai dilakukan pada 6-17 Mei 2021 yang sejalan dengan pelaksanaan Operasi Ketupat Singgalang.
“Terutama dilakukan pengamanan diperbatasan yang dijangkau personel di polres. Terdiri dari TNI-Polri, Satpol PP dan lainya membantu pengamanan di perbatasan. Karena kita berkaitan dengan larangan mudik,” sambung Sateke Bayu.
Ia menegaskan para personel yang terlibat dalam Operasi Ketupat Singgalang akan intens dan teleti melakukan pengecekan kendaraan yang masuk di Sumbar. “Kalau tidak memenuhi syarat dan surat akan diputar balik,” ujarnya.
Kombes Pol Satake Bayu menjelaskan, pengamanan itu akan fokus pada kepatuhan masyarakat terhadap larangan mudik. Pengendara yang tidak memenuhi syarat untuk untuk melakukan perjalanan akan diminta putar balik.
“Terutama dilakukan pengamanan diperbatasan yang dijangkau personel di polres. Terdiri dari TNI-Polri, Satpol PP dan lainya membantu pengamanan di perbatasan. Karena kita berkaitan dengan larangan mudik,” pungkasnya. (rgr)