AGAM,METRO–Nasib tragis dialami seorang pria yang sudah berusia lanjut di Jorong Nyiur, Nagari Malalak Selatan, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam. Pasalnya, ia tewas dianiaya oleh anak kandungnya gegara tidak diberikan uang untuk membeli rokok.
Korban yang diketahui berinisial N (67) tergeletak tak bernyawa dengan kondisi luka parah pada bagian kepalanya. Diduga, kepala korban diinjak berkali-kali oleh anak kandungnya yang mengalami gangguan jiwa, hingga korban mengeluarkan darah segar dari mulutnya.
Setelah menganiaya korban, sang anak berinisial NT (30) mengambil uang belasan juta rupiah milik ayahnya yang disimpan di dalam peti, lalu dengan santainya pergi meninggalkan rumahnya. Namun, pelaku berhasil diamankan warga setempat lalu diserahkan ke Polisi.
“Benar, korban dibunuh anak kandungnya sendiri NT setelah terjadi cekcok. Pelaku diduga emosi karena tidak diberi uang. Pelaku juga mengambil paksa uang tunai milik korban sebanyak Rp 13 juta,” kata Kasi Humas Polresta Bukittinggi, Iptu Gunawan, Rabu (8/10).
Dijelaskan Iptu Gunawan, dari hasil pemeriksaan sementara, peristiwa itu terjadi pada Minggu (5/10) malam di Jorong Nyiur Nagari Malalak Selatan Kecamatan Malalak Kabupaten Agam.
“Korban menolak memberi uang pada pelaku yang meminta untuk beli rokok. Saat itu, korban sempat memukul pelaku dengan ember dan mengancam akan mengantar korban ke rumah sakit jiwa. Hal itulah yang membuat korban emosi,” ungkap Iptu Gunawan.
Iptu Gunawan menuturkan, pelaku mendorong korban hingga jatuh dan kemudian menginjak kepala korban. Tersangka selanjutnya mengambil uang tunai di sebuah peti milik korban hingga akhirnya pergi meninggalkan rumah.
“”Pelaku menginjak kepala ayahnya berulang kali, sekitar lima kali, hingga korban mengeluarkan darah dari mulut dan meninggal dunia di tempat. Pelaku kemudian masuk ke kamar korban dan mengambil uang sekitar Rp13 juta dari dalam peti yang dibukanya paksa menggunakan linggis,” tutur Iptu Gunawan.












