LIMAPULUH KOTA, METRO–Bupati Lima Puluh Kota H.Safaruddin, Dt.Bandaro Rajo, membuka secara resmi Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) ke-40 tingkat Kabupaten Lima Puluh Kota, yang dipusatkan di lapangan Bola Kaki Kubu Gadang, Nagari Taeh Baruah, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Senin (9/12) pagi. Ditandai dengan pemukulan Beduk.
Hadir pada kesempatan itu Gubernur Sumatera Barat, diwakili staf ahli bidang ekonomi dan keuangan, Syafrizal, Kepala Kanwil Kemenag Sumatera Barat, Dr.H.ÂMahÂyudin, MA, Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, H.Ilson Cong, Dt. Mongguang, Ketua DPRD Lima Puluh Kota, Forkopimda Lima Puluh Kota.
Juga tampak Sekda Lima Puluh Kota, Herman Azmar, Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD, Kepala Kemenag Lima puluh Kota, Dr.H.Irwan, Ketua TP PKK Lima Puluh Kota, Camat se-Lima Puluh Kota, Forkopimca, Kepala KUA, Wali Nagari, Bamus, Kafilah, Niniak Mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai, Bundo Kanduang, serta undangan lainnya.
Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin, Dt. Bandaro Rajo, menyampaikan rasa bangga sekaligus apresiasi kepada panitia MTQ ke-40 tingkat Kabupaten Lima Puluh Kota, atas kerjasama dan partisipasi maÂsyarakat Kecamatan Payakumbuh, khususnya Taeh Baruah yang tumpah ruah hadir menyaksikan pembukaan di lapangan walau panas matahari menyengat.
Bupati menyebut, MTQ meÂrupakan kegiatan yang dilaksanakan secara berjenjang, mulai dari tingkat Nagari, kecamatan, kabupaten, provinsi dan nasional. MTQ bukan saja sebagai ajang prestasi, tetapi dalam upaya mengamalkan nilai-nilai quran di tengah-tengah masyarakat.
“Momentum ini mari mebumikan nilai- nilai al- Qur’an di masyarakat, agar hadir negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun Ghafur. Negeri yang aman, damai, sejahtera dan diampuni Alloh,” sebut Bupati Safaruddin Dt.Bandaro Rajo yang berhasil membawa Kafilah MTQ Lima Puluh Kota juara umum pada MTQ Nasional tingkat Sumbar ke-40, tahun 2023 lalu di Solok Selatan.
Selain itu sebut Bupati, MTQ juga menjadi siar dakwah, kemudian menjadi barometer bagi pengamalan nilai quran di tengah-tengah masyarakat terutama bagi para hafiz dan hafizah, yang terus belajar menghafal quran baik dirumah-rumah tahfiz, sesuai dengan visi daerah satu nagari satu rumah Tahfiz, maupun di MDA, MDTA, serta sekolah-sekolah di Lima Puluh Kota.
















