PADANG, METRO
Mewujudkan pilkada 2020 yang damai, aman dan sejuk, jajaran Polresta Padang melaksanakan deklarasi damai sekaligus pernyataan sikap mendukung mendukung Pilkada 2020 secara badunsanak, aman, damai, dan sejuk.
Pelaksanaan deklarasi pilkada yang aman, damai, dan sejuk tersebut digelar di Aula Tuah Sakato Polresta Padang, Kamis (5/3) yang di hadiri oleh Kapolresta Padang Kombespol Yulmar Try Himawan, Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah, Ketua Bawaslu Padang Dori Putra, Ketua KPU Padang, Ketua LKAAM Padang selaku perwakilan niniak mamak, Boy Lestari selaku perwakilan alim ulama. Selain itu juga di hadiri Polsek Jajaran Polresta Padang, serta pejabat utama (PJU) Polresta Padang.
Dalam kegiatan tersebut, dilakukan penandatanganan pada sebuah spanduk yang telah di sediakan sebagai bentuk pernyataan sikap mendukung terciptanya Pilkada yang badunsanak, aman, damai, dan sejuk, yang di tanda tangani oleh seluruh tamu undangan yang hadir di ruangan aula Tuah Sakato tersebut.
Kapolres Padang Kombespol Yulmar Try Himawan mengatakan, deklarasi damai ini bertujuan untuk menyamakan persepsi, menciptakan suasana damai, sejuk dengan tujuan sama, meskipun berbeda pilihan. Dalam kesempatan itu, beliau uga menghimbau agar masyarakat yang majemuk tidak terpancing isu-isu yang mancing suasana panas.
“Kalau timbul permasalahan selesaikan dengan suasana dingin, jangan diperuncing masalah. Suasana damai ini tentu membutuhkan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat,” pesannya.
Yulmar Try Himawan menyatakan siap untuk menyelenggarakan pemilu tahun 2020 di Kota Padang yaitu pemilihan gubernur. Hal itu sudah 2 tahun berturut-turut dalam pelaksanaannya, mulai dari pemilihan pemilihan Walikota tahun 2018, pemilihan Presiden dan pileg tahun 2019 lalu.
“Insya Allah kita siap untuk menjaga pemilu 2020 secara aman dengan dukungan seluruh elemen masyarakat, stake holder, Korkopinda dan yakin bisa menjaga pemilu dengan aman, damai dan sejuk secara badunsanak,” ujar Yulmar.
Ditambahkannya, terkait hal itu, pihaknya telah sering melakukan koordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu. Insya allah minggu depan pihaknya juga akan melakukan pertemuan lanjutan dengan KPU yang saat ini sedang melaksanakan verifikasi untuk pencocokan data pemilih.
“Selain itu, kami juga sedang menghitung sesuai dengan kebutuhan, potensi ancaman dan beberapa waktu kedepan kita akan menentukan jumlahnya, berapa personil yang akan dilibatkan yang sesuai dengan tahapan-tahapan pilkada,” tambahnya.
Ketua KPU Kota Padang Riki Eka Putra dalam sambutannya menyatakan, bahwa dalam tiga tahun berturut-turut ini Kota Padang di hadapkan kepada pertarungan politik untuk memilih pemimpin daerah dan pusat.
“Seperti yang kita ketahui tahun 2018 merupakan tahun dimana pemilihan walikota dan wakil walikota Padang berlangsung. Berikutnya pada tahun 2019 pemilu Pilpres dan pileg baru saja berakhir, dan di tahun ini kembali pertarungan politik akan terjadi di Kota Padang yakni Pilkada pemilihan gubernur dan wakil gubernur,”ujar Riki.
Di akuinya, dengan adannya agenda politik dalam tiga tahun ini, fokus pemerintah kota Padang dalam melakukan pembangunan sedikit terganggu dengan adanya pertarungan politik tersebut.
“Mudah-mudahan, setelah Pilkada tahun ini, fokus pemerintahan Kota Padang bisa kembali kepada perbaikan sosial dan kemasyarakatan, karena setelah ini pertarungan politik hanya akan kembali terjadi di Kota Padang pada tahun 2024 mendatang,”ucapnya.
Ketua Bawaslu Kota Padang Dori Putra menyebutkan, Bawaslu RI telah mengeluarkan indeks kawalan pemilu untuk pilkada 2020. Dari sembilan provinsi di Indonesia melaksanakan pilkada dan Pilgub, provinsi Sumbar termasuk nomor 3 terawan setelah Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah.
“Ini indikatornya berdasarkan kontestensi sosial politik dan kontestensi peserta, kemudian partisipasi pemilih dan penyelenggaraan pemilihan,” kata Dorri.
Sambung Dorri, nilai yang diberikan oleh data tersebut yang dikumpulkan Bawaslu RI yaitu 80,6 termasuk daerah yang rawan level VI. Berharap, fakta ini bisa diputar balikkan indikator menyatakan Sumbar termasuk daerah rawan dan pernyataan itu agar bisa dibuktikan kepada masyarakat, bahwa Sumbar adalah daerah yang aman pada pilkada dan pilgub 2020.
“Dengan adanya deklarasi yang dilaksanakan Polresta Padang ini sangat bagus sekali. Dimana kota harapkan, semua pihak, stake holder serta pemangku kepentingan pada pilkada, mengetahui dan berkomitmen untuk melaksanakan pilkada yang sejuk, aman dan damai serta badunsanak,” harapanya.
Sementara itu walikota Padang Mahyeldi Ansharullah menyatakan, kegiatan ini adalah suatubhal baik yang dapat menjadi pedoman untuk daerah lain mengikuti apa yang di lakukan oleh Polresta Padang.
“Alhamdulillah, ini adalah suatu hal yang baik, bagaimana kota menciptakan pemilihan gubernur di Kota Padang berjalan lancar, aman, damai dan sejuk sesuai tema yang diangkat yakni Pilkada Badunsanak,” ujar Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah.
Ditambahkannya, pada kesempatan itu, Tungku Tigo Sejarangan seluruh partai politik berkumpul dan membuat pernyataan demikian. Ia berharap, mudah-mudahan semangat dan komitmen yang dibuat akan dapat disosialisasikan kepala seluruh Jajaran masyarakat Kota Padang dan seluruh partai politik tentunya.
“Memang berjalannya pilkada sesuai tujuannya yaitu memperkokoh keberadaan NKRI, persatuan dan pembangunan. Jangan sampai pilkada yang akan dilaksanakan malah menciptakan kondisi sebaliknya. Mudah-mudahan apa yang dilaksanakan Polresta Padang pada hari bisa diikuti oleh yang lainnya,” tegas Mahyeldi. (r)
Komentar