PADANG, METRO-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kepulauan Mentawai dihujani berbagai pertanyaan dari para saksi Parpol dan saksi Paslon Capres saat membacakan hasil rekapitulasi perolehan suara pemilu 2024 pada rapat Pleno Rakapitulasi hari ke Empat di Hotel Truntum Padang.
Terlihat saat pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan Rony saksi Paslon 02 yang mempertanyakan kronologis tenggelamnya boat yang membawa hasil pemilihan dari Desa Saliguma, Kecamatan Siberut Tengah.
“Kami dari saksi paslon 02, menyatakan belum bisa terima alasan atau bantahan yang disampaikan oleh pihak KPU Kepualaun Mentawai menyangkut hasil penghitungan suara pasca peristiwa tenggelamnya boat yang membawa kembali logistik pemilu itu ke pusat kecamatan,” ungkap Rony, Rabu (6/3) di Hotel Truntum Padang.
Dia menilai, kejadian tenggelam Boat pengangkut yang membawa logistik itu ada dugaan disengaja untuk mengaburkan hasil rekap, dan itu bukan kategori force mayor (kejadian luar biasa). Dan kami juga menduga tak adanya penangganan yang baik sebagaimana yang diatur dalam teknis KPU.
“Penanganan kejadian yang terjadi di Mentawai itu harus dilakukan secara khusus,” tegas Rony.
Rasa tidak terima hasil rekap dari KPU Mentawai itu juga dilontarkan saksi dari Golkar, Aguswanto.
Dia juga menyatakan tidak bisa terima penjelasan yang disampaikan oleh KPU Mentawai atas kejadian tenggelamnya boat yang membawa pulang logistik pemilu, sehingga berujung dengan diragukannya hasil rekapitulasi perolehan suara dari 10 TPS yang ada di Desa Saliguma.