JAKARTA, METRO–Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sepakat akan berkolaborasi pada kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Hal itu diungkapkan elite kedua partai usai melakukan pertemuan di DPP PKB, Jakarta Pusat, Kamis (25/4) malam.
Mulanya Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, berterima kasih atas kunjungan PKS. Dia berharap dapat bekerja sama dengan PKS di legislatif maupun di eksekutif.
“Kalau tidak eksekutif pusat, ya di eksekutif daerah. Sebelum eksekutif tentu ada koalisi-koalisi di tingkat pilkada. Insyaallah kita juga akan nanti kita cari jalan agar kita bisa berkoalisi. Toh kita punya pengalaman banyak berkoalisi bersama PKS,” kata Cak Imin usai pertemuan, Kamis (25/4).
“Juga ke depan, 5 tahun kita ingin ada perubahan-perubahan yang lebih baik dalam sistem ekonomi politik dan kehidupan kita menjadi lebih maju lagi di masa yang akan datang,” tambah Cak Imin.
Senada dengan Cak Imin, Sekjen PKS, Habib Aboe Bakar Alhabsy, pun menyampaikan hal yang sama. Dia mengungkap isi pertemuan yang dilakukan sekira satu jam lamannya.
“Di antara pembicaraan kita yang paling menarik itu adalah pascapilpres ini. Mau ke mana kita, dan di mana kita, bagaimana langkah kita. Tetapi yang cepat sudah putus adalah kolaborasi pilkada,” kata Aboe.
Aboe tak menyebut secara pasti di daerah mana saja mereka akan berkolaborasi, namun dia menyebut dua di antaranya yakni Jawa Timur dan Jawa Tengah. Bahkan, Aboe menyebut PKS juga menawarkan perwakilan dari PKB untuk menjadi gubernur dalam kontestasi.
“Saya tawarkan PKB kalau ingin menjadi jadi gubernur kita tawarkan, tetapi terlalu tawadhu dia. Jadi mau kasih kesempatan kepada PKS, ya welcome, dan kita siap dan kita akan kerja sama di banyak daerah khususnya Jawa Timur, Jawa Tengah, markas-markasnya PKB kita siap membantu,” ungkap Aboe.
Lebih jauh, Aboe juga mengamini harapan kerja sama dengan PKB di parlemen. Harapannya, kata dia untuk menjadikan masyarakat lebih baik lagi.
“Selanjutnya kita akan coba ke depan, membangun kerja sama di parlemen dengan undang-undang yang bisa lebih positif, lebih mendinamika masyarakat lebih baik lagi,” imbuhnya. (*/rom)