Oleh: Reviandi
Tiba-tiba saja, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo tampil di berbagai platform media dengan gaya yang berbeda. Dia dengan lantang meminta bantuan masyarakat Indonesia untuk biaya perjuangan menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) yang tinggal sebulan kurang ini.
Banyak pertanyaan timbul, apakah pasangan Ganjar-Mahfud sudah kehilangan cara untuk menggalang dana. Karena partai utama pendukung mereka PDI Perjuangan sekarang seperti sudah berada di luar pemerintahan. Tak mudah lagi bagi orang “di luar” kekuasaan mencari cuan pastinya. Yang ada yang akan terbawa-bawa.
Tak haram menggalang dana, karena juga terjadi di banyak negara. Apalagi yang anggaran politiknya benar-benar murni tidak boleh dari pemerintah. Baik partai politik atau calon Presiden dan kepala daerah serta senator. Tak salah juga kalau dilakukan penggalangan dana dengan berbagai cara. Seperti yang dilakukan Ganjar-Mahfud meski terlambat. Bahkan sangat terlambat.
Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD membuka penggalangan dana massal untuk kampanye Pilpres 2024. Penggalangan dana itu digelar melalui platform digitalgotongroyongrakyat.id.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk ikut mengawal pemilu yang luber (langsung, umum, bebas, rahasia-red) dan jurdil (jujur, dan adil). Menciptakan kampanye pilpres yang lebih etis, transparan, dan mengusung semangat partisipasi inklusif,” kata Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid.
Sebenarnya, Arsjad melakukan konferensi pers di Jakarta, pada Rabu (29/11/2023) lalu. Hampir dua bulan lalu. Tapi ketika Ganjar tampil mulai heboh dan menarik pro dan kontra. “Lewat galang dana ini, rakyat ikut bergotong-royong dalam memenangkan Mas Ganjar dan Prof Mahfud dalam Pilpres 2024,” sambung Arsjad.
Arsjad menilai dalam mewujudkan pemilu yang luber jurdil, serta mengawal pesta demokrasi, masyarakat perlu terlibat aktif sebagai aktor, bukan hanya objek. Salah satu upaya yang dapat dilakukan, ucap dia, adalah melalui penggalangan dana massal untuk pemenangan pasangan Ganjar-Mahfud.
Arsjad menegaskan penggalangan dana massal ini berangkat dari slogan Mas Ganjar, yaitu ‘Tuanku ya Rakyat, Jabatan Hanya Mandat’. “Kami berkomitmen menjadikan kemenangan Ganjar-Mahfud sebagai Kemenangan Rakyat. Untuk itu, penggalangan dana massal menjadi sarana bagi masyarakat untuk bergotong royong secara nyata dalam memenangkan Ganjar-Mahfud mulai dari Rp10.000 saja,” jelasnya.
Donasi dari rakyat itu nantinya digunakan untuk mendukung proses demokrasi yang bersih, yang melibatkan masyarakat luas. “Itulah sebabnya, kami menamai gerakan ini sebagai Gotong Royong Rakyat,” ungkap Arsjad.
Dana dari rakyat yang terkumpul akan digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan kampanye, survei, dan kebutuhan lainnya. “Saat ini, kami juga tengah berinovasi dengan kampanye-kampanye kreatif, mengusung politik yang suka ria,” katanya.
Dia memastikan data pribadi para donatur dipastikan aman dan terjaga kerahasiaannya. “Dana yang terkumpul dari rakyat, 100 persen akan disalurkan langsung ke TPN melalui bank resmi paslon Ganjar-Mahfud,” katanya.
Apakah yang dilakukan Ganjar-Mahfud perdana di Indonesia, tidak juga. Pada 2018 juga pernah dilakukan Prabowo. Program ‘Galang Perjuangan’ yang diluncurkan langsung oleh Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Gerindra menggunakan uang itu untuk Pileg dan Pilpres 2019.