SAWAHLUNTO, METRO–Warga Desa Kolok Mudik Kecamatan Barangin alami kecemasan dan ketakutan pasca terjadinya Banjir Lumpur serta Longsor yang landa 6 (enam) rumah warga, 1 (satu) mushalla, 1 (satu) mesjid, 1 (satu) SDN 05 Kolok, Selasa (24/10). Menurut warga yang ditemui media ini di lokasi Banjir Lumpur dan Longsor terjadi akibat adanya pertambangan batu diatas permukiman. Heni Roswita 52 tahusalah satu warga yang rumahnya berdampingan dengan Masjid Abrar mengungkapkan, kejadian ini sudah masuk yang ketiga kalinya terjadi, tetapi yang paling parah hari Selasa kemarin. Dimana hujan lebat sejak sore Senin (23/10) hingga pagi hari Selasa (24/10) mengakibatkan air bercampur lumpur masuk dalam rumah.
Ditambah lagi sebelah rumah saya ada trafo PLN, dan saya takut kalo hujan lebat lagi selama berhari-hari. Sepertinya sudah masuk musim penghujan, saya jadi waspada dan tidak bisa tidur bila hujan sudah lebat. Tadi malam saja Rabu (25/10) hujan gerimis yang tidak berhenti “Saya mengumpulkan beberapa surat penting dan baju mau ngungsi, dan tak henti megang senter untuk melihat trafo PLN disamping rumah, takut jatuh menimpa atap rumah,” ucapnya dengan wajah kuatir kepada POSMETRO, Kamis (26/10) pagi.
Syafaruddin (58) yang rumahnya terdampak banjir lumpur hingga ke dalam rumah menyebutkan kekecewaannya terhadap pihak penambang dan pemilik lahan yang sampai saat ini tidak menemui warga yang terdampak akibat Pertambangan Batu tersebut.
Dikatakan Syafaruddin, bahwa pertambangan batu ini sudah berlangsung selama 3 (tiga) tahun. Sebelum adanya pertambangan batu di atas permukiman rumah kami, tidak pernah terjadi banjir lumpur sampai ke rumah warga. “Kami sudah mengirimkan surat kepada Desa Kolok Mudik pada tanggal 31 Agustus 2023 dan ditandatangani hampir semua warga yang rumahnya berada di bawah Pertambangan Batu.” teranganya.