SUDIRMAN, METRO–Guna memutus mata rantai peredaran gelap narkoba dan edukasi dampak buruk pengaruh narkoba bagi kesehatan mental, lingkungan sosial dan ekonomi, Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Payakumbuh menggelar workshop penguatan kapasitas insan media untuk mendukung kota tanggap ancaman narkoba pada sektor kewilayahan, Selasa (14/6).
Selain Kepala BNN Kota Payakumbuh, M.Febrian Jufril, hadir juga sebagai narasumber Dosen Psikologis UNP Zakwan Andri, S.Psi, M.Psi Psikolog, dengan tema ‘ketahanan keluarga sebagai pencegahan prilaku negatif anak’. Kemudian juga menghadirkan Sekretaris Dinas Sosial Kota Payakumbuh Drs. B.Nasution, M.M dengan tema ‘ketahanan ekonomi keluarga’.
Pada sesi kedua, BNN Kota Payakumbuh menghadirkan Ketua P2TP2A Kota Payakumbuh, Machdalena yang merupakan istri tercinta Wakil Wali Kota Payakumbuh, Erwin Yunaz, yang membahas soal ‘kekerasan dalam rumah tangga’.
Selain itu disesi terakhir BNN Kota Payalumbuh menghadirkan, Desmawita, SP, MKM dari DP3AP2KB Payakumbuh, dengan materi ‘Tema pembangunan keluarga dalam mewujudkan keluarga yang berkualitas, ketahanan dan sejahtera’.
Kepala BNNK Payakumbuh, M.Febrian Jufril, didampingi Deni Ashar dan Infra Julita, menyebut bahwa peredaran gelap narkoba sudah menyasar kepada semua kalangan baik pemuda, remaja, anak usia sekolah, aparat pemerintah maupun oknum penegak hukum. Dan saat ini Indonesia sudah masuk kategori negara yang darurat peredaran gelap narkoba.
Di Kota Payakumbuh, disampaikannya peredaran gelap narkoba cukup tinggi. Terbukti, dengan seringnya aparat negak hukum melakukan penangkapan bandar, pengedar, dan pemakai. Ditambah, letak Kota Payakumbuh diperlintasan Sumbar-Riau, sangat strategis sehingga menjadi pasar empuk dan potensial bagi para bandar dan pengedar.
“Maka kita lebih mengedepankan pencegahan melalui P4GN. Dengan memperbanyak kemampuan daya tahan masyarakat dari pengaruh buruk penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Selain itu juga melakukan pemberantasan dan melakukan rehabilitasi. Dengan sosialisasi dan edukasi terhadap bahaya narkoba maka kita dapat menekan Demand untuk mengurangi supply,” sebutnya.
Dia juga menyebut, semua elemen harus bersama-sama terlibat dalam mengedukasi terkait dampak buruk peredaran gelap narkoba kepada masyarakat. Dan peran media sangat penting dalam mensosialisasikan bahaya narkoba kepada masyarakat.
Sementara itu, narasumber Zakwan Andri, S.Psi, M.Psi Psikolog, Drs. B.Nasution, M.M, Machdalena, dan Desmawita, sama-sama menekankan terkait ketahanan keluarga dan peran penting pendidikan dan perhatian keluarga terhadap prilaku anak.
Spikolog Zakwan Andri, menyebut bila persoalan psikologi tidak selesai maka Damaend akan tetap tinggi. “Ketahan keluarga penting. Kuatkan kembali rumah tangga untuk mengantisipasi berbagai dampak psikologi terhadap anak,” ucapnya dihadapan puluhan awak media yang ikut dalam kegiatan worshop.
Selain faktor spikologi, ketahan ekonomi keluarga juga berperan penting dalam mewujudkan SDM yang berkualitas. Mengingat, banyak masalah sosial yang terjadi berawal dari kegagalan keluarga. B.Nasution, menyebut fungsi keluarga dibidang keagamaan, cinta kasih, melindungi, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, pembinaan lingkungan dan sosial budaya adat istiadat serta akhlak. (uus)