PDG.PARIAMAN, METRO–Pelarian Indra Septiarman (26) atau Indra Dragon yang menjadi tersangka pembunuh gadis cantik penjual gorengan keliling di Nagari Guguak, Kecamatan 2X11 Kayu Tanam, Kabupaten Padangpariaman, berakhir setelah 12 hari perburuan.
Pasalnya, Polisi berhasil menangkap Indra Dragon yang bersembunyi di dalam loteng rumah kosong yang telah lama ditinggal penghuninya dan berjarak tak jauh dari lokasi korban Nia Kurnia Sari (18) dibunuh oleh tersangka, Kamis (19/8) sekitar pukul 15.00 WIB.
Penangkapan Indra Dragon pun sangat dramatis, karena banyak warga yang geram dengan tingkah pelaku mulai memadati dan mengepung rumah kosong tempat persembunyiannya. Diketahuinya tempat persembunyian Indra Septiarman ini dimulai dari pemilik rumah yang curiga ada bayangan orang di rumahnya padahal rumah tersebut sudah lama tidak ditempati dan dalam keadaan kosong.
Curiga dengan pergerakan di rumah kosong tersebut, pemilik rumah langsung menghubungi pemuda setempat yang memang selama ini siaga untuk mencari pelaku pembunuhan Nia. Kemudian pemilik rumah memberikan kunci rumahnya kepada Pemuda bernama Bang Pe untuk dilakukan pengintaian, dan ia melihat ada pergerakan orang di dalam rumah tersebut.
Takut terjadi hal yang tak diinginkan pemuda setempat langsung melaporkan informasi tersebut kepada Tim Buser Gagak Hitam Polres Padangpariaman.
“IS ini sepertinya masuk dari atap, karena terlihat atap sudah bolong. Bahkan juga ada tangga di dalam rumah. Jadi, dirumah inilah dia jadikan sebagai tempat persembunyiannya,” ujar pemilik rumah.
Sehingga sekira pukul 15.00 WIB, warga Bersama-sama pihak kepolisian Tim Gagak Hitam Polres Padang Pariaman langsung mengepung rumah kosong tersebut. Tak hanya pemuda terlihat juga sejumlah warga yang kesal dan geram datang dengan membawa senjata untuk menangkap Indra Dragon.
Bahkan banyaknya warga dan Polisi tak menyurutkan Indra Dragon untuk menyerahkan diri. Indra Dragon mencoba kabur dengan memanjat atap plafon rumah tersebut. Beruntung Polisi cepat tanggap dan sempat mengeluarkan tembakan agar tersangka menyerah.
Setelah Polisi naik ke pla fon, tersangka Indra Dragon berhasil ditangkap. Ia selanjutnya diturunkan dari plafon rumah kosong itu dan kemudian diamankan oleh belasan Polisi. Setelah itu, tersangka digiring masuk ke dalam mobil dan dibawa ke Polres Padangpariaman untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
“Kami sampaikan kepada masyarakat yang turut membantu pencarian tersangka ini, bahwa pukul 15.00 WIB, kami berhasil mengamankan dan menangkap tersangka yang selama ini dicari,” kata Kapolres Padangpariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir kepada wartawam, Kamis (19/9).
AKBP Faisol Amir bilang, berdasarkan identitas dan keterangan dari saksi yang ada, dipastikan bahwa orang yang diamankan ini merupakan tersangka yang selama ini dicari sekaitan dengan kasus pembunuhan Nia Kurnia Sari. Dia ditangkap di daerah Padang Kabau, Nagari Kayu Tanam.
“Benar sesuai dengan identitas dan keterangan saksi yang ada. Selanjutnya, kami akan melakukan penyidikan atas keterlibatan tersangka. Saat ini tersangka sudah berada di Polres Padangariaman untuk menjalani pemeriksaan. Kami mengucapkan juga terimakasih kepada masyarakat yang turut membantu petugas menemukan tersangka IS.,”jelas AKBP Faisol Amir.
Indra Dragon Mengaku Ada Pelaku Lain
Kepada polisi saat diperiksa dan dimintai keterangan oleh Penyidik, Indra mengakui dirinya melakukan aksi bukan sendiri melainkan ada pelaku lain. Indra mengaku pelaku lain dalam kasus kematian Nia, yaitu berinisial S. Belum diketahui identitas lengkap dari terduga pelaku lain yang disebutkan Indra. Polisi juga masih mendalami pengakuan tersangka tersebut
Terkait pengakuan tersangka, AKBP Ahmad Faisol Amir, menyebut untuk keterlibatan pihak lain selain tersangka IS, masih didalami oleh pihaknya. “Kami belum bisa pastikan, keterangan pelaku masih berubah-ubah. Jadi harus bersabar,” tegasnya.
Selain keterlibatan pelaku lain, ungkap AKBP Faisol menuturkan, pihaknya juga masih mendalami terkait motif yang melatarbelakangi perbuatan pelaku dalam kasus ini. Kendati demikian, pihaknya akan terus melakukan pemeriksaan secara maraton dan memberi keterangan baru pada media dan masyarakat.
“Sementara itu, berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka telah mengaku melakukan pembunuhan dan pemerkosaan. Apakah pemerkosaannya setelah atau sebelum pembunuhan, kami masih dalami, karena pengakuan tersangka masih berubah-ubah,” ujarnya.
AKBP Ahmad Faisol Amir menuturkan, tersangka diamankan setelah pihaknya mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada yang menjanggal di rumahnya. Padahal, rumah tersebut biasanya tidak dihuni oleh pemilik rumah, pemilik rumah sering menghuni rumahnya yang lain.
“Saat mengunjungi rumahnya yang kosong tersebut, warga curiga karena rumah terkunci dari bagian dalam. Melihat situasi itu, warga langsung melapor ke Polisi yang sedang berjaga dan langsung menuju rumah tersebut. Kami harus melakukan pembukaan paksa pintu utama rumah untuk masuk ke dalam karena kondisi pintu terkunci dari dalam,” kata dia.
Setelah masuk ke dalam rumah, ungkap AKBP Faisol, pihaknya menemukan sejumlah tanda mencurigakan, sampai akhirnya tim melakukan penggeledahan dan tersangka berhasil diamankan tanpa perlawanan.
“Pelaku berhasil kami amankan di atas loteng di bagian dalam rumah sedang bersembunyi. Saat diamankan IS tidak melakukan perlawanan dan pasrah kepada Polisi,” ujar dia.
Ratusan Warga Datangi Polres Padangpariaman
Ratusan warga ber bondong-bondong mendatangi Mapolres Padangpariaman setelah tersangka Indra Dragon ditangkap. Kedatangan warga ini, dipicu rasa penasaran untuk melihat secara langsung tersangka pembunuhan Nia Kunia Sari, seorang gadis penjual gorengan yang berhasil diringkus Polisi.
Kerumunan massa mulai terbentuk sejak kabar Indra Septiarman alias Indra Dragon, tersangka dan otak utama pembunuh Nia ini beredar luas di media sosial. Banyaknya warga yang datang, membuat Kepolisian setempat menutup rapat akses pintu masuk.
Pantauan di lapangan, suasana kian riuh disaat petugas Kepolisian mendekati kerumunan warga dan memperlihatkan foto tersangka yang sudah diamankan. Warga berteriak meminta Polisi membawa keluar ketengah lapangan si tersangka tersebut. (ozi)