SIJUNJUNG, METRO – Upaya Pemkab Sijunjung melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim-LH) untuk menjadikan lingkungan bersih dan bebas sampah mendapat apresiasi dari masyarakat. Hal itu diungkapkan pascaterlaksananya pembangunan tempat penampungan sampah (TPS) sementara yang tersebar disejumlah titik di kawasan permukiman masyarakat. Selain memberikan nuansa pembaharuan, masyarakat juga mendapat pengetahuan tentang klasifikasi sampah dan pengelompokanya.
Selama tahun 2019 beberapa program dan inovasi telah diluncurkan. Bahkan, Dinas Perkim LH yang biasanya terkesan fokus kepada pembangunan fisik saja. Namun, kini lebih kepada pembangunan kawasan dan lingkungan hidup yang diiringi dengan pembangunan sumber daya manusia (SDM) tentang lingkungan hidup.
Pembangunan tempat penampungan sampah sementara merupakan salah satu inovasi yang dilakukan dalam tahun 2019 ini. Di samping beberapa program lainnya yang saling bekaitan dan menunjang seperti, gerakan Jumat Pagi Bersihkan Lingkungan (Jumpa Berlian) yang rutin digelar disetiap nagari. Kemudian gerakan pengurangan sampah plastik (Gapersik) dengan cara meminimalisir penggunaan makanan yang dikemas dengan bahan plastik dilingkungan pemerintah daerah (OPD).
“Pembangunan tempat penampungan sampah itu tersebar di sejumlah titik di kabupaten. Tujuannya agar tempat pembuangan sampah di kawasan permukiman masyarakat lebih tertata dan ramah lingkungan. Biasanya dilokasi yang sama hanya terdapat bak truk sampah saja, tanpa ada pengelompokanya,” tutur Kepala Dinas Perumahan kawasan permukiman dan lingkungan hidup, Riki Maineldi Neri.
“Di tempat penampungan sementara itu ada klasifikasinya. Jadi masyarakat membuang sampah pada tempat yang sesuai dengan jenisnya. Ada tiga ruang yang dipisah, warna hijau untuk sampah organik seperti sisa makanan dan dedaunan. Warna kuning untuk sampah Anorganik, untuk kertas/karton, botol minuman, kaleng dan besi. Kemudian warna putih sampah residu, tempat membuang kantong plastik, popok/pembalut dan puntung rokok,” jelas Riki.
Selain terkesan lebih tertata dan menyejukkan pemandangan dibanding bak truk sampah yang sebelumnya, tempat penampungan sampah ramah lingkungan itu juga bisa mengurangi bau kurang sedap yang ditimbulkan sampah.
“Tempatnya penampunganya lebih tertutup, dan tidak basah disaat hujan sehingga bau sampah bisa dikurangi dan lebih ramah lingkungan,” terang Alumni IPDN tersebut.
Tempat penampungan sampah yang baru selesai dibangun itu pun mendapat apresiasi dari masyarakat, selain nyaman dilihat juga ramah lingkungan. “Lebih bagus seperti ini, kita jadi tahu jenis dan pengelompokan sampahnya.
Kalau ini kan tidak sulit membuangnya dibanding bak sampah yang harus diangkat dan dilempar dulu saat membuang sampah, karena posisinya lebih tinggi,” tutur Dika (30) seorang ibu rumah tangga, yang hendak membuang sampah ditempat penampungan sampah di Kawasan Perumahan Stiper, Muaro Sijunjung, Sabtu (7/9).
Hal yang sama diungkapkan Srianto (37) yang merespon positif keberadaan tempat penampungan sampah tersebut.
“Biasanya kalau melewati didekat bak sampah yang sebelumnya pasti akan tercium bau tidak sedap, apalagi kalau setelah hujan, baunya menyengat sekali. Tapi dengan tempat penampungan sampah seperti ini terasa lebih nyaman dan ramah lingkungan karena lebih tertutup. Tentunya lebih enak dipandang,” ungkapnya.
Masyarakat mengharapkan keberadaan tempat penampungan sampah sementara tersebut agar ditambah jumlah dan titik lokasinya untuk memudahkan. Karena dibeberapa lokasi kawasan permukiman warga, tempat penampungan sampah ramah lingkungan tersebut masih belum menyeluruh. (ndo)