M.YAMIN, METRO–Di tengah cuaca ekstrem saat ini, Wali Kota Padang Hendri Septa bersama Kapolresta Padang, Kombes Pol Ferry Harahap menghimbau kepada masyarakat Kota Padang untuk selalu waspada dan berhati-hati.
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Padang untuk tetap berhati-hati bagaimanapun juga cuaca kita saat ini masih musim hujan,” ungkap wako bersama kapolresta, saat berteduh di Masjid Polresta Padang, usai peninjauan Fase VII Pasar Raya Padang, Jumat (20/7).
Menurut wako, dia sudah berkoordinasi dengan jajaran Pemko Padang, bahwa tidak ada kenaikan ketinggian air laut di pantai-pantai Padang. “Tadi saya sudah menanyakan kepada jajaran, bahwa Alhamdulillah tidak ada pasang naik air laut, dan insyaallah semoga kejadian Jumat (14/7) lalutidak terjadi lagi,” imbuhnya.
“Mudah-mudahan hujan hari ini juga menjadi berkah bagi masyarakat Kota Padang, Insyaallah Allah melindungi kita semua,” sambungnya.
Selain itu Wako Hendri, juga menghimbau kepada masyarakat Kota Padang agar tidak lagi membuang sampah sembarangan, terlebih disaat kondisi hujan yang rawan banjir ini.
“Jangan membuang sampah sembarangan, jangan membuang sampah ke sungai, disaat kita membuang sampah ke sungai, sungai akan membawa ke laut dan laut akan membuang kembali ke daratan, itulah fenomena alam yang selalu terjadi di Kota Padang,” ungkapnya.
Selain itu, wako juga mengimbau warga yang tinggal di komplek perumahan agar tidak menutup saluran air/selokan. Karena tindakan tersebut juga dapat menyebabkan terjadinya banjir apabila nanti terjadi hujan lebat.
“Kalau ingin membuat tempat untuk memasukan mobil atau lainnya jangan sampai selokan ditutup,” imbau Wako Hendri Septa.
Wako menyampaikan banjir yang melanda Kota Padang beberapa hari lalu disebabkan karena fenomena alam yang luar biasa. Informasi dari BMKG, hari itu terjadi curah hujan mencapai 375 mm. Artinya kondisi ini masuk kategori ekstrem. Di mana hujan satu bulan dicurahkan dalam 1 hari tanpa henti. Ditambah lagi, Kota Padang di tepi pantai di mana ada pasang laut dengan ketinggian 1,2 meter.
“Ketika pasang laut naik, curah hujan turun maka kita dikepung banjir,” ucap Wako Hendri Septa.
Di samping itu juga faktor lainnya sampah menumpuk di saluran/drainase akibat kebiasaan membuang sampah sembarangan. Sehingga menyebabkan saluran air tersumbat dan air meluber ke jalan. (cr2)