LIMAU MANIS, METRO–Memperingati Hari Jadi Kota Padang ke-353, saat ini persoalan banjir masih menjadi momok buruk bagi masyarakat. Meski Wali Kota Padang terus berganti, namun masalah ini tak kunjung terselesaikan.
Guru besar Unand Prof Isril Berd menilai persoalan banjir di Pasang hanya perlu keseriusan walikota atau pemangku kebijakan. Solusinya adalah memperbanyak drainase dan membangun embung.
Saat ini kata dia, penambahan drainase terus dilakukan Pemko Padang. Begitu juga berbagai perbaikan dan pemeliharaan. Namun semua itu tak cukup untuk membuat Kota Padang terbebas dari banjir.
Sejak awal, kata Isril dirinya selalu memberi masukan yakni memperbanyak drainase dan memanen air hujan.
Artinya, saluran yang ada sekarang agar terus ditambah. Saluran yang kecil diperbesar. Kemudian saluran yang tersumbat agar dibersihkan. Karena saat ini ada 3500 hektare wilayah Kota Padang yang selalu terendam banjir. Namun tidak dalam satu hamparan. Untuk menghentikannya hanya dengan penambahan drainase.
“Selain itu pada musim hujan kota Padang perlu adanya area untuk memanen air hujan yakni berupa embung,” ulas Isril Berd.
Embung embung ini tak hanya berfungsi menyerap air ketika hujan lebat tetapi juga bisa menjadi sumber air untuk irigasi atau memenuhi kebutuhan air masyarakat di saat musim kemarau.
“Kota Padang unik. Kalau hujan bisa banjir. Ketika musim panaa bisa kekeringan.Makanya harus ada persediaan air juga,” kata Isril. (tin)