SIJUNJUNG, METRO–Pelayanan yang berkualitas menjadi program prioritas di masa kepemimpinan Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir dan Wabup Iraddatillah. Tidak sekedar ucapan belaka, pembenahan pelayanan tercantum jelas dalam visi dan misi bupati, yang kemudian dituangkan ke dalam RPJMD Kabupaten Sijunjung.
Meningkatkan kualitas pelayanan publik yang efektif, efisien dan responsif berbasis reformasi birokrasi diterangkan dalam strategi dan kebijakan misi RPJMD. Artinya pemerintah daerah menetapkan peningkatan kualitas pelayanan publik sebagai target yang harus dicapai.
Sejak pertama dilantik pada 26 Februari 2021 lalu, Bupati Benny Dwifa Yuswir dan Wabup Iraddatillah yang dibantu oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Dr.Zefnihan, AP. MSi terus melakukan pembenahan pelayanan dari berbagai sektor, disamping program pembangunan lainnya yang tetap dikebut.
Bagi pasangan kepala daerah itu pelayanan merupakan hal yang paling mendasar dalam sebuah pembangunan. Keduanya berkomitmen agar setiap instansi dan lembaga pemerintahan yang ada dilingkungan pemerintah daerah wajib memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Kini, satu tahun berlalu. Tak dipungkiri Kabupaten Sijunjung semakin berbenah meski di tengah kondisi Pandemi Covid-19 melanda, Sijunjung tetap menunjukan prospek pembangunan yang progresif.
Bahkan baru-baru ini Kementrian Desa PDTT juga merilis perubahan status Kabupaten Sijunjung dari daerah berkembang menjadi daerah maju. Tentu saja hal tersebut tidak hanya sekedar paparan angka diatas kertas saja, melainkan perkembangan pembangunan Sijunjung yang makin terlihat nyata.
Bupati Benny Dwifa Yuswir mengatakan, membangun daerah mencakup berbagai aspek dan sektor. Hal yang paling mendasar adalah pelayanan. “Pelayanan yang baik adalah hal yang sangat dasar pada sebuah pembangunan daerah. Mendapatkan pelayanan yang baik itu hak masyarakat, dan kewajiban kita untuk memberikannya. Jangan dulu kita bicara kemajuan dan sebagainya jika sistim pelayanan saja masih belum maksimal,” tutur Bupati Benny.
“Pembangunan itu universal, ada banyak sektor dan aspek di dalamnya yang harus kita gerakkan secara bersamaan. Namun yang sangat mendasar sekali adalah pelayanan. Sehingga kita berkomitmen bahwa setiap masyarakat harus mendapatkan pelayanan yang baik dari pemerintah,” tegas Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir.
Tak jarang jika bupati dan wakil bupati kerap kali turun dan menyapa masyarakat hingga ke pelosok nagari. Disamping itu, inspeksi mendadak ke sejumlah instansi pemerintah juga dilakukan, tujuannya memastikan pelayanan seperti apa yang didapatkan masyarakat.
Pasangan kepala daerah itu juga dikenal responsif, setiap keluhan pelayanan yang terjadi di masyarakat ditanggapi dengan cepat. Baik itu pengaduan secara langsung ataupun keluhan yang disampaikan melalui media.
“Kita menyadari bahwa sistim pelayanan ini harus ditingkatkan, sehingga pembenahan secara bertahap serta evaluasi secara rutin kita lakukan. Jujur saja, kami kalau mendengar isu pelayanan akan langsung jadi atensi,” ungkap Bupati.
Terutama pada Pandemi Covid-19 melanda negeri. Kepemimpinan seorang kepala daerah diuji pada masa ini. “Ini tantangannya, di masa sulit seperti ini (pandemi). Bagaimana cara agar sentuhan pembangunan itu tetap dirasakan oleh masyarakat. Dengan keterbatasan anggaran dan keterbatasan akses sosial,” terangnya.
“Banyak kegiatan pembangunan kita yang digeser akibat dampak pandemi ini. Maka dari itu kami berkomitmen agar pelayanan kepada masyarakat wajib maksimal. Jika pelayanan baik masyarakat akan tetap bisa merasakan pembangunan,” jelas Bupati dan Wabup Sijunjung.
Meski demikian, pihaknya menyadari bahwasanya pembenahan yang dilakukan tidaklah mudah begitu saja. “Kita harus memahami kalau pembenahan yang diharapkan tidak terjadi dengan mudah begitu saja. Tapi perlahan dan pasti, InsyaAllah bisa kita wujudkan,” sebutnya.
Pasangan kepala daerah itu mengharapkan dukungan dan kerjasama semua pihak agar setiap pembangunan Sijunjung berjalan dengan sukses. “Kami mohon dukungan dan kerjasama dari seluruh masyarakat Sijunjung, mari bersama-sama kita bangun Sijunjung, tanpa dukungan itu semua kami tidak bisa berbuat apa-apa. Jika ada masyarakat mengeluhkan tentang pelayanan, silahkan laporkan langsung kepada kami,” tegasnya.
Sementara itu, Plt.Kepala BAPPPEDA Kabupaten Sijunjung Dra.Yuni Elviza, MT mengatakan, peningkatan pelayanan publik tercatat sebagai program prioritas bupati dan wakil bupati yang dituangkan kedalam RPJMD.
“Meningkatkan kualitas pelayanan publik menjadi visi-misi kepala daerah yang dirumuskan dalam RPJMD. Sehingga hal tersebut menjadi pedoman dalam arah pembangunan Kabupaten Sijunjung kedepan. Bahkan sektor pelayanan merupakan program prioritas bupati dan wakil bupati,” terang Kepala Bappeda Sijunjung.
“Pelayanan tertuang dalam strategi dan kebijakan visi-misi kepala daerah. Meningkatkan kualitas pelayanan publik yang efektif, efisien dan responsif berbasis reformasi birokrasi. Dalam RPJMD dirumuskan secara rinci. Jadi memang sektor pelayanan ini prioritas,” tambahnya.
Pembangunan Perguruan Tinggi dan Peningkatan IPM
Pasangan Benny-Radi menargetkan indeks pembangunan manusia (IPM) harus meningkat lebih pesat. Hal itulah yang menjadi alasan utama Pemkab Sijunjung untuk menghadirkan Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Negeri Padang (UNP) di Sijunjung.
Keinginan berdirinya perguruan tinggi negeri di Sijunjung sudah cukup lama dinantikan. Rencana itupun sempat terkendala beberapa faktor sehingga membuatnya tak kunjung terwujud. Namun, di masa kepemimpinan Benny-Radi barulah menjumpai titik terang.
Momen bersejarah tercatat pada peringatan HJK Sijunjung ke-73 tahun 2022, dimana Pemkab Sijunjung menandatangani MOU dengan Universitas Negeri Padang tentang pelaksanaan pembangunan Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) di Kabupaten Sijunjung.
MOU tersebut ditandatangani langsung oleh Bupati Benny Dwifa bersama Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) Prof. Drs. H. Ganefri, Ph.D, pada pelaksanaan sidang paripurna istimewa yang digelar DPRD Sijunjung.
Selain membangun PTN di Sijunjung, perhatian untuk pendidikan juga dilakukan melalui program bantuan keuangan khusus (BKK). Dimana Pemkab Sijunjung menargetkan sekolah gratis hingga tingkat SLTA/sederajat.
Program BKK diterapkan tahun 2022, seluruh siswa di tingkat SLTA yang terdaftar di dapodik Kabupaten Sijunjung diberikan subsidi untuk lebih meringankan beban biaya pendidikan. Program itu berjalan sebagai realisasi janji politik Benny-Radi.
Data dari Kepala BKAD Sijunjung, Endi Nazir memaparkan, anggaran sebesar Rp5,7 miliar lebih yang bersumber dari APBD di sharing ke provinsi melalui Diknas Pemprov Sumbar agar program BKK bisa terealisasi.
Sementara Plt.Kepala Dinas Pendidikan Usman Gumanti menerangkan, setidaknya sebanyak 9.521 orang siswa di tingkat SLTA mendapat bantuan subsidi tersebut. Tahun selanjutnya program itu juga ditujukan untuk seluruh MAN dan MA di Kabupaten Sijunjung.
Pembangunan Infrastruktur dan Peningkatan Sektor Kesehatan
Meski baru setahun menjabat, sejumlah infrastruktur untuk mendorong banyak sektor dibangun di Sijunjung. Mulai dari pembangunan pasar, tower jaringan telekomunikasi, pujasera sebagai pusat kuliner, akses jalan hingga rumah sakit pratama yang akan dibangun tahun ini di Kecamatan Kamang Baru.
Untuk mendirikan rumah sakit pratama di Kamang Baru menelan anggaran lebih kurang Rp75 miliar. Sijunjung menjadi salah satu daerah yang ditetapkan oleh pemerintah pusat untuk pembangunan rumah sakit tersebut.
Data yang diperoleh dari Kepala Dinas PUPR Sijunjung Budi Syafarman dan Sekretaris Sarwo Edi, sepanjang 9.731 meter akses jalan yang telah dibangun pada masa setahun kepemimpinan Benny-Radi, dan 5.117 meter jalan yang di rehabilitasi.
Pembangunan jalan itu memakai anggaran sebesar Rp11.732.155.900., dan untuk rehabilitasi menelan biaya sebanyak Rp6.637.658.400., selama tahun 2021 kemarin. Jalan tersebut tersebar di seluruh kecamatan dan nagari yang ada di Kabupaten Sijunjung. (ndo)