AIAPACAH, METRO
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Ferimulyani mengatakan, realisasi vaksinasi Sinovac untuk mengatasi serangan Covid-19 di Padang mencapai 29,5 persen. Vaksinasi ini ditarget selesai pada 21 Februari 2021 nanti.
“Realisasinya 29,5 persen. Saat ini sedang berlangsung vaksinasi besar-besaran di RSUP M Djamil Padang. Kita targetkam setelah ini realisasinya meningkat menjadi 35 sampai 40 persen,” ujar Ferimulyani.
Ia menjelaskan, jumlah peserta semula adalah sebanyak 9.020 orang. Namun sekarang bertambah menjadi 10.300 orang. Dinas Kesehatan Kota Padang akan meminta lagi tambahan vaksin ke Pemprov Sumbar atau pemerintah pusat untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Ferimulyani mengungkapkan, semua peserta yang divaksin adalah tenaga kesehatan. Semuanya disuntik walaupun mereka memiliki penyakit bawaan seperti stroke dan jantung. Tujuan vaksinasi adalah ketika mereka tertular virus Covid-19, daya tahan tubuhnya tinggi. Sehingga kalaupun dia positif Covid-19, gejalanya tidak berat lagi.
“Artinya, vaksinasi tidak lantas membuat tubuh orang kebal. Tapi setidaknya daya tahan tubuhnya terhadap virus tersebut lebih kuat jika dibandingkan dengan orang yang tidak divaksin. Karena cara kerja vaksin Sinovac adalah memancing tubuh seseorang untuk mengeluarkan imun tubuh. Imun mereka jadi lebih tinggi jika berhadapan dengan virus tersebut,” tandasnya.
Makanya, kata Ferimulyani, orang yang telah divaksin tetap harus mematuhi protokol kesehatan agar tidak tertular. Kalaupun tertular, maka dampaknya tidak terlalu bahaya untuk kesehatan mereka. “Paling-paling yang dialami mereka nanti adalah gejala ringan saja,” sebut dia lagi.
Saat ini kata Ferimulyani, dirinya sudah dua kali disuntik. Suntik yang kedua adalah untuk penguatan. Efek setelah disuntik hampir tidak ada. Pada orang-orang tertentu hanya terjadi gejala nyeri pada area penyuntikan dan mengantuk. “Efek sampingnya tak ada. Selama ini yang dilaporkan hanya nyeri pada area penyuntikan dan mengantuk setelah disuntik,” katanya. (tin)