AZIZ CHAN, METRO
Kepala Dinas Pendidikan Padang, Habibul Fuadi mengatakan, jika pada 2021 nanti belajar tatap muka berlangsung, maka di sekolah-sekolah telah disiapkan sarana dan prasarana untuk protokol kesehatan. Ini dalam rangka menghindari dan mencegah penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.
“Semua sekolah telah tersedia tempat cuci tangan, alat ukur suhu, phsycal distancing dalam belajar dan wajib pakai masker bagi anak yang datang ke sekolah,” ujarnya dihadapan Komisi IV DPRD Kota Padang saat mengunjungi Disdik Padang, Kamis (25/11).
Ia mengatakan, Disdik Padang sifatnya menanti Instruksi Mendikbud soal sekolah tatap muka serta melihat siklus di suatu kelurahan kasus Covid-19. Jika kasusnya rendah, maka baru diizinkan tatap muka. Jika masih terdapat kasus, tentu proses belajar masih daring.
“Tatap muka yang boleh, tapi melihat kondisi daerahnya,” ujar mantan kepala BKPSDM Padang ini.
Adanya wali murid yang masih takut sekolah tatap muka karena kasus Corona naik turun lanjutnya, maka Disdik mengizinkan bagi wali murid untuk memilih belajar i daring dan tatap muka. “Kita tak memaksakan keinginan. Ini agar tidak ada pihak yang dirugikan dan tidak muncuk keresahan wali murid,” sebutnya.
Ketua Komisi IV DPRD Padang Azwar Siry sangat mendukung proses belajar tatap muka. Namun harus mematuhi protokol kesehatan dan pada zona hijau. “Kita sangat menyambut baik, sebab belajar tatap muka bisa merubah pola pikir anak,” ujar kader Demokrat ini.
Ia mengatakan, Komisi IV DPRD Padang akan lakukan peninjauan ke sekolah melihat kesiapan sekolah tatap muka. Baik sarana dan prasarananya dan lainnya. Ketua DPRD Kota Padang, Syafrial Kani mengatakan, jika sebagian wali murid tak mau tatap muka, tentu proses daring harus diikuti anak seperti biasa.
“Kita serahkan semua pada wali murid dan tak ada paksaan,” ujar kader Gerindra ini.
Ia mengajak semua pihak dapat berperan dalam hal ini. Supaya klaster baru tak muncul dan belajar tatap muka yang diwacanakan bisa berjalan maksimal. (ade)